Hah! Pemkot Bekasi Anggarkan Rp1,1 M Hanya untuk Karangan Bunga, Dikritisi Pengamat Kebijakan Publik

Selasa 04 Jan 2022, 18:10 WIB
Karangan bunga disalah satu tempat di Kota Bekasi, beberapa waktu lalu. (ihsan fahmi)

Karangan bunga disalah satu tempat di Kota Bekasi, beberapa waktu lalu. (ihsan fahmi)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pemkot Bekasi menganggarkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 untuk karangan bunga senilai Rp1,1 Miliar.

Merespon hal tersebut, Pengamat kebijakan publik dan juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam 45  (Unisma) Bekasi, menilai, bahwa kebijakan tersebut tidak tepat.

"Kebijakan tersebut berlebihan yah, harusnya ditunjukkan untuk hal yang lebih penting, karena adanya penganggaran 1,1 M itu lebih menguntungkan penjual karangan itu, (vendor)," ujar Adi Susila kepada PosKota, Selasa (04/01/2022) sore.

Ia menilai dampak dari adanya penganggaran Karangan bunga pada tahun 2022 harus lebih kongkrit.

"Ia mungkin dari pemkot menilai bahwa ia hadir untuk masyarakat, tetapi dari dampaknya ini harus lebih kongkrit," sambungnya.

Dosen Fisip Unisma Bekasi tersebut, menyebut seharusnya dapat meningkatkan Bantuan Sosial, agar dampak di masyarakat itu lebih dirasakan kekhalayak.

"Contohnya itu, kayak kartu Bekasi sehat, kartu pintar, menurut saya itu lebih mengena yah, yang nyata dari masyarakat dan langsung di rasakan," ujarnya.

Adi Susila mengatakan bahwa Kota Bekasi belum terbebas dari pandemi Covid-19, dan berharap agar para pemangku kebijakan dapat menganalisa anggaran yang lebih bermanfaat dimasa covid yang masih berlangsung.

"Ya itu lebih bagus kalau dipakai untuk program menanggulangi pandemi Covid-19 di wilayah Kota Bekasi, itu lebih mengena yah, nah minimal nanti vaksin Booster itu gratis tidak bayar, ( di biayai oleh Pemkot)," paparnya.

Diketahui sebelumnya, nilai Rp1,1 Miliar dianggarkan untuk karangan bunga, menurut Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, hal itu sebagai  bentuk kepala daerah perhatian pada warganya.

"Jadi jangan dilihat nilainya tapi dilihat bentuk daerah, kepala daerah itu perhatian terhadap hubungan dengan warganya," sambung Pepen.

Berita Terkait

News Update