Sekolah di DKI Gelar 100 Persen PTM, Orangtua Murid: Kalau di Rumah Bingung Ngejelasin

Senin 03 Jan 2022, 12:37 WIB
Ami dan anaknya yang bernama Azzam, satu siswa di SDN Pondok Bambu 02, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (3/1/2022) (foto: poskota/ ardhi)

Ami dan anaknya yang bernama Azzam, satu siswa di SDN Pondok Bambu 02, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (3/1/2022) (foto: poskota/ ardhi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah orangtua murid mengaku senang, dengan adanya 100 persen Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang digelar Pemprov DKI, mulai Senin (3/1/2022). Mereka pun menilai, pembelajaran online atau daring selama ini tidak maksimal dan merepotkan.

Siti Julfa, saalah satu orangtua siswa di SDN Kalisari 05, Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengaku senang melihat anaknya kembali belajar secara tatap muka di sekolah.

Sebab, dengan belajar di sekolah maka anak bisa langsung berhadapan dengan guru. Tak hanya itu, anak pun bisa lebih paham ketimbang dijelaskan  orangtua di rumah.

"Ya alhamdulillah, jadi anak-anak bisa langsung tatap muka sama gurunya. Kalau di rumah itu kan, kita sebagai orangtua bingung gitu ngejelasin (pelajarannya)," ungkapnya kepada wartawan, Senin (3/1/2022).

Kemudian, kata Siti, dengan belajar di sekolah, anaknya bisa lebih bersosialisasi dengan teman-teman di kelas.

“Ya lebih senang (di sekolah) dia jadi bersosialisasi sama temen-temennya, jadi saling kenal," ujarnya.

Dari rumah pun, sebagai orangtua, Siti telah mempersiapkan hand sanitizer bagi anaknya. Ini dilakukan sebagai cara agar tidak tertular virus Covid-19  yang bahkan kini sudah ada varian terbaru bernama Omicron.

Sementara itu, Ami, orangtua siswa SDN Pondok Bambu 02, Duren Sawit, Jakarta Timur mengaku senang ketika anaknya yang bernama Azzam kini belajar tatap muka di sekolah.

Kata dia dari pihak sekolah mengingat agar jangan terlalu lama membuka masker mengingat adanya wabah Covid-19.

"Karena masih ada penerapan protokol kesehatan masih berjalan, kalau kata gurunya enggak boleh terlalu lama buka masker," ungkap Ami.

Kata Ami, anaknya juga diimbau untuk sarapan pagi terlebih dahulu sebelum masuk sekolah sebab kantin memang tidak boleh dibuka dengan alasan takut menimbulkan kerumunan. (Ardhi)

Berita Terkait

News Update