ADVERTISEMENT

Jumlah Omicron Mencapai 68 Kasus, Menkes: Paling Banyak Dari Arab Saudi, Turki, Uni Arab Emirate

Rabu, 29 Desember 2021 21:44 WIB

Share
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memeparlan soal kasus Omicron. (Foto/Rizal)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memeparlan soal kasus Omicron. (Foto/Rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan penambahan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.  Kasus Covid-19 varian Omicron bertambah 21, maka hingga kini telah  mencapai 68 kasus.

"Kita temukan ada 21. Jadi totalnya ada 68 kasus," kata Budi Gunadi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2021).

Budi menyebut,  21 kasus baru varian Omicron tersebut merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Kasus Omicron yang baru, kata Budi Gunadi, berasal dari Arab Saudi dan Turki, dan Uni Emirat Arab.  "Dari luar negeri, paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Arab Emirate," ucap  Budi.

Menkes mengimbau masyarakat untuk benar-benar menahan diri tidak bepergian ke luar negeri. Sebab kata dia, risiko penularan Omicron sangat tinggi di luar negeri. Dia mengimbau masyarakat menikmati liburan di dalam negeri saja.

"Bukan hanya risiko diri sendiri ya, tapi kalau kembali (ke Indonesia, red) juga risiko buat keluarga, tetangga kita, dan rakyat Indonesia. Tolong sekali lagi kami imbau, liburan Nataru kali ini, nikmatilah keindahan Indonesia, belanjakanlah uang-uang Anda di Indonesia, dan mari kita hidupi warga negara Indonesia yang selama ini hidupnya dari industri pariwisata," ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi melaporkan kasus Covid-19 varian Omicron per Rabu (29/12/2021) bertambah 21 kasus baru. Dengan begitu, sampai saat ini total kasus positif Covid-19 varian Omicron ada 68 orang.

“21 kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri yang terdiri dari 16 WNI dan 5 WNA,” kata Nadia, Rabu (29/12/2021).

Nadia menyebutkan, negara kedatangan paling banyak adalah Arab Saudi, dan Turki. Untuk itu, ia menegaskan, sampai saat ini kasus Omicron di Indonesia kebanyakan dari pelaku perjalanan luar negeri.

“Adanya kasus Omicron Indonesia karena adanya perjalanan dari beberapa negara seperti Arab Saudi dan Turki, sehingga masyarakat diimbau untuk mempertimbangkan berlibur ke sana,” katanya.

Peningkatan kasus Omicron karena pelaku perjalanan luar negeri, Nadia menuturkan, pengetatan di pintu masuk negara terus dilakukan, terutama di perbatasan laut, dan darat. Pasalnya, positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT