Waspada Ya! Kebakaran di Jakarta Pusat Meningkat di Tahun 2021, Total Kerugian Mencapai Rp39.872 Milliar. 

Senin 27 Des 2021, 17:13 WIB
Akibat kebakaran di Cikini, 17 rumah ludes dilahap si jogo merah, sebanyak 90 jiwa dari 40 kepala keluarga (KK) harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. (Foto/damkarjakpus)

Akibat kebakaran di Cikini, 17 rumah ludes dilahap si jogo merah, sebanyak 90 jiwa dari 40 kepala keluarga (KK) harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. (Foto/damkarjakpus)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, mencatat sebanyak 204 peristiwa kebakaran sepanjang tahun 2021. Akibat peristiwa itu juga, kerugian materi pun mencapai sekitar Rp39.872 Milliar. 

Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal mengatakan, nilai kerugian tersebut didapat berdasarkan hasil rekapan data yang dihimpunnya.

Pun dengan jumlah peristiwa kebakaran, ujar Asril, di tahun 2021 ini jumlah kebakaran di Jakarta Pusat tercatat terjadi peningkatan jumlah peristiwa, dengan perincian sebanyak 204 peristiwa kebakaran.

"Dari mulai bulan Januari hingga Desember 2021, di Jakarta Pusat tercatat sebanyak 204 peristiwa kebakaran. Dan untuk nilai kerugian, kami mencatat ada sekitar Rp. 39.872 milliar," ungkapnya, Senin (27/12/2021).

Menurutnya, penyebab terjadinya kebakaran di Jakarta Pusat, didominasi karena korsleting arus listrik dengan perincian sebanyak 132 kasus.

"Dominan penyebabnya adalah korsleting arus listrik, itu ada sebanyak 132 kasus, kebocoran gas elpiji ada 24 kasus, dan lain-lainnya sebanyak 48 kasus," bebernya.

"Sedangkan luas area yang terbakar, adalah 617.963 meter persegi. Dan untuk objek yang terbakar itu ada 74 unit rumah, 17 bangunan umum, 49 unit instalasi luar gedunh, 5 unit kendaraan, 59 lain-lainnya," sambung dia.

Terkait dengan statistik per bulannya, ungkap dia, di bulan Januari terdapat 13 kasus kebakaran, 15 di Februari, 16 di Maret, 11 di bulan April, 20 di Mei, 15 di Juni, 17 di Juli, 21 di Agustus, 18 di bulan September, 30 di Oktober, 15 di November, dan 13 peristiwa kebakaran di bulan Desember.

"Terkait dengan tempat tinggal, terdapat sebanyak 1.695 jiwa dari 488 Kepala Keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal," imbuhnya.

Lebih lanjut, Asril mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah Jakarta Pusat, untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap barang-barang atau alat yang dapat berpotensi menjadi penyebab terjadinya kebakaran.

"Kami berharap kepada masyarakat di Jakarta Pusat, untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya terutama dalam penggunaan listrik maupun gas elpiji guna meminimalisir kasus kebakaran," pungkasnya. (cr10)
 

Berita Terkait
News Update