ADVERTISEMENT

Harga Cabai di Serang Banten Kian Pedas, Ternyata Ini Lho Penyebabnya Bun

Senin, 27 Desember 2021 13:32 WIB

Share
Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Wasis Dewanto (foto: poskota/ luthfi)
Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Wasis Dewanto (foto: poskota/ luthfi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG , POSKOTA.CO.ID - Beberapa minggu terakhir, harga cabai di Kota Serang melambung tinggi. Bahkan di sejumlah pasar didapati harga cabai rawit merah mencapai Rp110 ribu/ Kg, padahal sebelumnya harga cabai rawit merah itu hanya Rp72 ribu /Kg.

Hal itu, salah satu faktonya karena jumlah kiriman cabai dari luar daerah jauh berkurang, bahkan bisa dikatakan tidak ada. Sebab, stok saat ini yang ada sebesar 2 Kwintal merupakan cabai yang berasal dari petani lokal.

"Biasanya dalam sehari kita dapat kiriman cabai rawit merah 2 ton sehari, sehingga harga di pasaran bisa terkendali dengan baik," kata Kepala Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop UKM) Kota Serang, Wasis Dewanto, Senin (27/12/2021).

Namun yang terjadi saat ini, lanjutnya, kondisi stok sangat terbatas, sementara kebutuhan tinggi. Sehingga kemudian harganya menjadi naik cukup signifikan.

"Memang kenaikan harga cabai ini persoalan semua daerah beberapa bulan terakhir, dimana kondisi cuaca membuat para petani tidak bisa memanen cabai dengan jumlah banyak seperti biasanya," ucapnya.

Wasis menambahkan, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan pihak Pemprov Banten terkait persoalan ini di lapangan. Namun Pemprov juga sepertinya tidak bisa berbuat banyak, mengingat hal ini menjadi persoalan nasional tidak hanya di wilayah Provinsi Banten saja.

"Akhirnya yang terpenting stoknya ada aja dulu, dari pada harga tinggi kalau stoknya tidak ada kan nambah sulit," katanya.

Selain harga cabai, beberapa kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan seperti daging dan telor ayam serta minyak goreng.

"Kita juga sudah berkondisi dengan kementrian, Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada solusi," imbuhnya. (Kontributor Banten/Luthfillah) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT