Dukung Investor Pribumi Kelola SDA Maluku Utara, PKRI: Dari Rakyat untuk Rakyat

Senin 27 Des 2021, 21:23 WIB
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Kie Raha Indonesia (PKRI) Syamsul Rizal Hasdy. (foto: ist)

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Kie Raha Indonesia (PKRI) Syamsul Rizal Hasdy. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kekayaan sumber daya alam Maluku Utara begitu melimpah, namun sayang belum dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Kie Raha Indonesia (PKRI) Syamsul Rizal Hasdy.

"Sumber daya alam Maluku Utara sangat melimpah seperti kekayaan mineral. Namun potensi tersebut belum optimal mendorong sektor perekonomian," ungkap Syamsul kepada sejumlah wartawan, Senin (27/12/2021).

Ia menjelaskan, pencarian dan pemanfaatan sumber daya alam mineral terus dilakukan dengan melibatkan investor asing.

Oleh karena itu, katanya, sudah menjadi rahasia umum bahwa PT. Nusa Halmahera Mineral (NHM) sebelumnya dikendalikan penuh oleh investor luar yakni Newcrest dan Antam yang membentuk sebuah usaha bersama pada tahun 1994 untuk melakukan pencarian kandungan emas di Pulau Halmahera.

Pada tahun yang sama, usaha tersebut menemukan hasil berupa kandungan emas di Gosowong. Lalu pada 1997, Newcrest dan Antam mendirikan NHM yang dilanjutkan dengan pembuatan Kontrak Karya antara Pemerintah Indonesia dengan PT NHM yang ditandatangani pada 28 April 1997. Sementara emas pertama dari Gosowong dihasilkan pada Juli 1999.

Syamsul yang pernah menjadi Ketua Umum KNPI ini mengungkapkan, sejarah kelam tak bisa dilupakan bahwa sejak NHM dikendalikan oleh investor asing (Newcrest) maka banyak sekali hak-hak pribumi yang tidak dapat mereka selesaikan.

Bahkan, menurutnya, sama sekali kehidupan masyarakat tidak dipenuhi oleh Newcrest terutama masyarakat di sekitar tambang.

"Sejarah masa lalu patut kita jadikan pengalaman yang semestinya menjadi cambuk kehidupan saat ini bahwa rakyat Maluku Utara tidak mau lagi jatuh ke jurang yang sama dan kedepan rakyat Maluku Utara harus lebih semangat untuk bangkit, bekerja keras, bersinergi, mandiri, terutama jujur dan amanah sehingga apa yang kita kerjakan senantiasa diberkahi oleh Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa, " ujarnya.

Syamsul mengatakan, sejak peristiwa kelam yang dilakukan Newcrest kepada rakyat Maluku Utara sampai berakhirnya konflik horizontal tahun 2000, saat itu juga ia pesimis bahwa PT. NHM ini tidak akan lagi beroperasi.

Namun ironisnya, PT NHM kembali lagi beroperasi dan yang sangat luar biasa tiba-tiba pada awal 2020 didapat kabar bahwa PT. NHM kembali lagi bangkit dan akan memprioritaskan mayoritas tenaga kerja pribumi.

Berita Terkait
News Update