Kerja Saja Masih Honorer, Kok Beraninya Punya Wanita Idaman Lain

Minggu 26 Des 2021, 06:47 WIB
Kerja Saja Masih Honorer, Kok Beraninya Punya Wanita Idaman lain. (Kartunis/Poskota.co.id/Nah Ini Dia/Ucha)

Kerja Saja Masih Honorer, Kok Beraninya Punya Wanita Idaman lain. (Kartunis/Poskota.co.id/Nah Ini Dia/Ucha)

ASROFI, 30, terlalu pede jadi orang. Kerja saja masih jadi pegawai honorer di RSUD NTB, kok beraninya piara Wanita Idaman Lain (WIL). Ketika mengalami defisit anggaran, istripun curiga. Bener, kan? Ternyata suami punya WIL, dan saat digerebek istri di kamar rumah BTN , Asrofi kedapatan sedang asyoi bersama doinya.

Pepatah lama mengatakan, bayang-bayang hendaknya sepanjang badan. Maksudnya, jika punya keinginan haruslah mengukur dengan kemampuannya. Jangan memaksakan diri. Pendapatan masih kecil, kok mau memanjakan “si kecil” di dalam sarung, ya bisa tikar digulung, karena pekerjaan pokok pun jadi hilang karenanya.

Kelakuan Asrofi dari Wanasaba Lombok Timur (NTB) seperti itu pula rupanya. Ketika diterima sebagai pegawai honorer di RSUD R. Sudjono, mestinya sangat bersyukur. Sebab di mana-mana di masa pandemi Corona ini banyak lelaki ngebelangsak kehilangan pekerjaan, sedangkan dia bisa diterima kerja di sebuah RS pemerintah.

Namanya honorer, dapat upah Rp 2 juta dalam sebulan, sudahlah bagus. Uang segitu harus dijereng-jereng oleh istrinya di rumah. Biar cukup sampai sebulan, nasi pun setengah bubur, lauk ikan asin, sayurannya seperti lagu Bandar Jakarta karya Menpen Maladi, “Awan lembayung, sore kangkung........”

Tapi Asrofi ini memang aneh, benggolnya masih pas-pasan, tapi bonggolnya tak punya kepuasan. Tak puas dengan alokasi di rumah, mulai memikirkan WIL sebagai selingan. Awalnya dia tak punya niat seperti itu, tapi di kantin ada barang bagus yang sayang dianggurkan. Dia adalah Hanifah, 26, janda muda beranak dua yang jadi pelayan di situ.

Janda Hanifah suka mancing-mancing, agar Asrofi gagal fokus terhadapnya. Dan umpan itu mengena, karena pegawai honorer ini masih lelaki normal. Singkat cerita keduanya pun pacaran.  Ssrofi mendadak lupa dengan yang di rumah. Sebab terus terang, janda satu ini bodinya memang sekel nan cemekel. Sepertinya memang enak dipacari dan perlu.

Namanya pacaran tak mungkinlah hanya ngisi TTS berdua-dua. Mereka perlu jalan-jalan bak Rama dan Sinta, dan kemudian bobok-bobok bareng melepas hasrat dan syahwat. Dan ini kan perlu anggaran, sehingga Asrofi terpaksa memainkan gaji honorer tiap bulannya. Walhasil jatah untuk di rumah jadi berkurang.

Tapi istri Asrofi memang tak seperti Wakil Ketua MPR Fadel Mohammad. Ketika anggaran lembaganya dikurangi Menkeu lalu ngomel-ngomel ke Sri Mulyani, kalau Ny. Asrofi hanya membatin. Dia mempertanyakan kenapa honor untuk suaminya belakangan makin menyusut? Mau interpelasi macam PSI dan PDIP di DKI? Dijamin Asrofi takkan mengajaknya makan-makan di restoran.

Berdasarkan kisah dan pengalaman ibu-ibu tetangga sendiri, gejala seperti itu diindikasikan bahwa suami punya WIL. Karenanya dia diam-diam mulai membuntuti gerak-gerik suaminya. Siapa tahu suaminya juga mulai jadi praktisi  perselingkuhan. Dan ternyata benar, sebab motor suami kemudian belok ke sebuah kompleks BTN. Ketika dia tanya kanan kiri memang itu rumah janda Hanifah. Klop sudah.

Bini Asrofi segera lapor RT dan minta jadi saksi saat penggerebekan. Ternyata benar, di dalam kamar didapari Asrofi dan Hanifah sedang kelonan bak pasangan suami isrtri. Kedunya pun segera digelandang ke Polsek Wanasaba. Sambil menuding-nuding muka Asrofi, istrinya mulai ngomel-ngomel, “Oalah Mas, kerja saja masih honorer kok punya WIL segala. Bagaimana nanti kalau sudah diangkat jadi ASN?”

Lha itu, ngangkat janda ke dalam ranjang. (GTS)

Berita Terkait

News Update