ADVERTISEMENT

Polisi Usut Kasus Pidato Provokatif Terhadap Muslim Saat Pertemuan Keagamaan di Uttarakhand India

Sabtu, 25 Desember 2021 11:41 WIB

Share
Direktur Jenderal Polisi (DGP) Uttarakhand Ashok Kumar mengatakan bahwa sebuah kasus telah didaftarkan terhadap satu orang yang disebutkan namanya dan beberapa orang yang tidak disebutkan namanya. (tangkapan layar video TOI).
Direktur Jenderal Polisi (DGP) Uttarakhand Ashok Kumar mengatakan bahwa sebuah kasus telah didaftarkan terhadap satu orang yang disebutkan namanya dan beberapa orang yang tidak disebutkan namanya. (tangkapan layar video TOI).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INDIA - Polisi mulai mengusut kasus video beberapa pemimpin agama membuat pidato provokatif terhadap Muslim, dalam pertemuan keagamaan di Uttarakhand India.

Dalam pidato tersebut juga mengancam akan membunuh mantan Perdana Menteri Manmohan Singh mulai beredar di media sosial.

Dalam hal ini Polisi di India pada hari Kamis mendaftarkan FIR (First Information Report = semacam BAP, Berita acara pemeriksaan).

Pernyataan tersebut dibuat pada acara 'Dharam Sansad' yang berlangsung tiga hari, diadakan di Haridwar, yang merupakan acara tertutup yang dihadiri oleh lebih dari 50 pasang mata (hadirin).

Direktur Jenderal Polisi (DGP) Uttarakhand Ashok Kumar mengatakan kepada TOI bahwa sebuah kasus telah didaftarkan terhadap satu orang yang disebutkan namanya dan beberapa orang yang tidak disebutkan namanya berdasarkan pasal 153-A KUHP India..

Pasal itu terkait pelanggaran mempromosikan ketidakharmonisan, permusuhan atau perasaan kebencian antara kelompok yang berbeda atas dasar agama, ras, tempat lahir, tempat tinggal, bahasa dll, dari KUHP India.

FIR didaftarkan atas pengaduan Gulbahar Khan, seorang warga Jwalapur di Haridwar, yang dalam pengaduannya, menuduh bahwa Jitendra Narayan Singh Tyagi, sebelumnya dikenal sebagai Waseem Rizvi, dan orang lain yang hadir di acara tersebut membuat pernyataan yang "sangat tidak pantas dan provokatif".

”Ketika dihubungi, Tyagi alias Rizvi menepis tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa "tidak ada pernyataan provokatif yang dibuat oleh pembicara mana pun di acara tersebut", sambil menambahkan bahwa "para pembicara memang mengungkapkan pendapat mereka tentang komunitas tertentu dan simbol-simbol agamanya."

Kebetulan, anggota Kongres Trinamool Saket Gokhale juga telah mengajukan keluhan terhadap "pidato provokatif dan komunal yang dibuat terhadap komunitas minoritas di acara tersebut."

'Dharam Sansad' tiga hari, yang diadakan dari 16 hingga 19 Desember di Ved Niketan Dham di Bhopatwala di Haridwar diorganisir oleh Yati Narsinghanand, pendeta kuil Dasna di Ghaziabad, yang sering menimbulkan kontroversi dengan pernyataannya yang provokatif.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT