Korban Tindakan Asusila di Bekasi oleh Oknum Perawat Alami Trauma

Jumat 24 Des 2021, 20:16 WIB
Polres Metro Bekasi Kota, Jum'at (24/12/2021) sore. (ihsan fahmi)

Polres Metro Bekasi Kota, Jum'at (24/12/2021) sore. (ihsan fahmi)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Peristiwa tak menyenangkan menimpa seorang perempuan berinsial F, yang merupakan orang tua yang tengah menjaga balitanya di RSUD Kota Bekasi, diduga mengalami tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum perawat, pada Selasa (21/12/2021) lalu.

Menurut Ali (27) adik ipar korban, perempuan berinsial F tersebut dengan kejadian yang menimpanya, kini korban mengalami trauma dan tak ingin ditinggalkan seorang diri. 

"(Kondisi korban pasca kejadian) sangat mengalami trauma, sampai sekarang pun nggak mau ditinggalkan sendiri itu, kadang dari pihak keluarga ini bergantian untuk menunggu, nungguin si korban karena sangat terganggu psikisnya dan trauma juga," ujar Ali saat ditemani awak media di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jum'at (24/12/2021) sore.

Pada kondisi trauma yang masih belum lepas dari ingatan korban F tersebut, pasalnya perlakuan terduga pelaku yang merupakan oknum perawat tersebut tak mudah lepas dari ingatannya.

Diugkapkan Ali, insiden oknum perawat tersebut saat membuka galeri handphone korban, lalu menyentuh dagu, dan memegang tangan korban serta melontarkan kalimat yang membuat korban tidak nyaman saat memasuki ruang inap.

"Nggak lama kemudian handphone korban ini diambil dilihat, galerinya dan langsung mengucapkan “kamu cantik banget sih” oleh diduga Perawat ini dan nggak lama lagi, tangannya dipegang oleh NJ,  lalu kembali dagunya dipegang juga gitu dan mengucapkan juga “saya belum nikah, tolong saya, carikan saya dong," ucap Ali dalam keterangannya.

Sementara awal insiden tersebut terjadi, saat oknum perawat berinisial NJ memasuki ruang inap dengan membawa alat uap sambil memperhatikan korban.

Hal tersebut dijelaskan oleh Ali, bila keanehan terjadi saat gelagat NJ mencurigakan dengan bolak balik ke ruang inap.

"Kalau untuk perawatan pertama kita belum mengetahui, tapi pas kejadian itu gelagat-gelagatnya yang kita ketahui dia sering bolak balik ke ruangan inap mondar-mandir," imbuh Ali.

Adapun peristiwa tersebut diketahui karena di ruang inap terdapat tiga orang termasuk korban.

"Kebetulan itu yang jaga orang sakit itu, ada sekitaran dua orang saksi terhitung tiga sama korban," ucapnya.

Berita Terkait

News Update