ADVERTISEMENT

Tidak Dilengkapi Dokumen, Ratusan Reptil dan Unggas Dimusnahkan BBKP Bandara Soekarno-Hatta

Rabu, 22 Desember 2021 12:42 WIB

Share
Pemusnahan reptil dan hewan di Bandara Soetta. (Iqbal)
Pemusnahan reptil dan hewan di Bandara Soetta. (Iqbal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Tidak dilengkapi dokumen ke karantinaan 209 ekor reptil dan unggas dimusnahkan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Ratusan hewan yang dibawa masuk secara ilegal ini di khawatirkan membawa virus. Apalagi masuknya ratusan hewan ini tidak dilengkapi dengan data ke karantinaan.

Alhasil ratusan hewan ini dimusnahkan pihak BBKP menggunakan mesin inceneratior di Instalasi Karantina Hewan Bandara Soetta.

Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan Badan Karantina Pertanian, Junaidi mengatakan, reptil dan unggas yang telah mati tersebut dimusnahkan lantaran pemasukannya tidak sesuai dengan Undang-Undang.

"Tidak sesuai dengan undang - undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan," terangnya, Rabu (22/12/2021).

Kata dia hewan dan unggqs yang dimusnahkan ini juga tidak berdokumen saat masuk melalui Bandara Soetta.

"Dilakukan tindakan pemusnahan karena tidak dilengkapi dokumen kesehatan dari negara asalnya. Media pembawa ini juga berpotensi membawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dari luar negeri yang dapat membahayakan masyarakat," kata Junaidi.

Reptil dan unggas yang dimusnahkan, kata dia, antara lain, Ular Cando Pithon, Ular Pelangi, Ular Ball Pithon, Ular Pithon, Ular Pelangi, Kadal Borneo, Biawak Papua, Kura-Kura Indian Star, Kadal Panama, Beard Dragon, Landak dan Kadal Pasir Afrika, Tarantula, Kadal Duri Pasir, Kumbang Kelapa, Burung Murai dan 553 butir telur ayam tetas.

 

Pemusnahan reptil dan hewan di Bandara Soetta. (Iqbal)

"Berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Srilanka, Turki, UEA dan Qatar. Seluruhnya tidak dilengkapi dokumen seperti yang dipersyaratkan dalam UU Nomor 21 Tahun 2019," jelas Junaidi.

Sementara itu Koordinator Pengawasan dan Penindakan BBKP Bandara Soetta, Hari Yuwono Ady menambahkan, selain reptil dan unggas, pihaknya juga memusnahkan telur ayam tetas dan komunitas pertanian asal tumbuhan.

"Kami juga memusnahkan 35 kilogram buah delima asal Mesir dan 39 batang tanaman hias asal Amerika Serikat. Karena diduga mengandung organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) yang dapat mengancam sektor pertanian Indonesia," kata Hari.

Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menuturkan, kerugian akibat masuknya hama penyakit hewan dan tumbuhan ke Indonesia tidak hanya dalam hitungan komunitasnya, namun berpotensi mengakibatkan penurunan produksi petani dan membahayakan masyarakat.

"Ini sangat berbahaya, apalagi saat ini kita sedang menggalakkan peningkatan ekspor pertanian. Untuk itu, bagi para importir atau masyatakat agar memastikan komoditas tersebut sehat, aman dan memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari serta protokol impor negara kita," tutur Bambang. (kontributor Tangerang/Muhammad Iqbal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT