Memanas! Terjadi Kontak Tembak Antara Polri dan KKB, Diduga Kuat Ini yang Jadi Penyebabnya

Jumat, 17 Desember 2021 12:00 WIB

Share
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). (foto: ist)
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). (foto: ist)

PAPUA, POSKOTA.CO.ID – Kontak tembak antara Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Kontak senjata terjadi selama dua hari berturut-turut. Pada 13 Desember, KKB menembaki Pos Brimob di Distrik Serambakon, Kabupatan Pengunungan Bintang.

Kemudian, esok harinya terjadi pembakaran Gedung SPMN di Distrik Serambakon yang memicu kontak tembak antara aparat kepolisian dan KKB.

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengungkap kontak tembak terjadi lantaran aparat kepolisian diserang terlebih dulu.

Setelah kejadinya tersebut, Ahmad menegaskan aparat Polri selalu mengedepankan upaya preemtif dan preventif selama bertugas di Papua.

Ahmad menyebut, bahwa aparat Polri di Papua bukan bertugas untuk memerangi KKB. Namun, jika terjadi serangan, maka pihak kepolisian harus melindungi diri.

Sebagai kelanjutannya, para anggota KKB di Papua yang diamankan akan diproses secara hukum sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan. Bukan dengan menghukum melalui kontak senjata.

Sementara itu, sebelumnya, Kontak tembak antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali terjadi di Kampung Mauberi, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (27/4/2021). 

Dalam kontak tembak itu, satu anggota Brimob yakni Bharada Komang meninggal dunia, sedangkan dua lainnya yakni Bripka Muhammad Saifuddin (anggota Polres Mimika) dan Ipda Anton (anggota Brimob) mengalami luka tembak.

“Memang benar terjadi kontak tembak, sekitar pukul 11.30 WIT. Satu anggota kita gugur dan dua lainnya terluka. Proses evakuasi sedang berlangsung,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, saat mengkonfirmasi informasi kontak tembak ini lewat telepon.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar