ADVERTISEMENT

Warga Desa Sukadanau Bekasi Kembali Berdemo Terkait Kades Meniduri Wanita Lain

Rabu, 15 Desember 2021 23:37 WIB

Share
Aksi masa demonstrasi yang memenuhi halaman kantor desa sukadanau. (ist)
Aksi masa demonstrasi yang memenuhi halaman kantor desa sukadanau. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Ratusan warga desa sukadanau kembali melakukan unjuk rasa di depan Kantor Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi Rabu (15/12/2021).

Aksi tersebut kembali terpicu karena belum ada tanggapan dari kepala desa perihal isu perselingkuhanya dengan istri ketua RW.

Sambil membawa truck terbuka besar yang sedikit menutupi 1 lajur jalan sebagai panggung orasi di depan Kantor Desa Sukadanau, massa membentangkan spanduk besar dan menyerukan orasi secara bergantian menuntut kepala desa untuk mundur.

Menurut hilmi perwakilan dari desa Cibitung Kaum yang ber orasi pada hari ini, ia mengatakan ingin kepala desa segera mendapatkan proses hukum.

"Tuntutan demo hari ini kami ingin tindakan hukumnya segera di laksanakan" Ucap hilmi kepada poskota.co.id Rabu (15/12/2021).

Hilmi menjelaskan aksi ini terjadi karena adanya tindakan asusila oleh kepala desa tersebut, jelasnya ia mengatakan bahwa oknum Kepala Desa Sukadanau telah meniduri istri RW.

Adapula di ungkapkan oleh haji anwar salah satu tokoh masyarakat, sampai saat ini pihak oknum kepala desa belum mau menemukan warga desanya.

"Saya sudah ajak perwakilan mari kita ngomong di hadapan warga, bicara apa yang terjadi dia tidak mau. Mereka tidak membuka pintu untuk mediasi, maka kita secara proaktif datang"

Aksi demo hari ini berlangsung secara lancar aman dan kondusif, masa pun membubarkan diri dari lokasi demo dengan damai. (kontributor bekasi/tuahta simanjuntak)

ADVERTISEMENT

Editor: Sumiyati
Contributor: Tuahta Simanjuntak)
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT