ADVERTISEMENT

Sibuk Cari Kesalahan Orang Lain, Hingga Lupa Kesalahan Diri Sendiri

Rabu, 15 Desember 2021 11:35 WIB

Share
Sibuk Cari Kesalahan Orang Lain, Hingga Lupa Kesalahan Diri Sendiri. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id/Ucha)
Sibuk Cari Kesalahan Orang Lain, Hingga Lupa Kesalahan Diri Sendiri. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id/Ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“KAKEK, cucu tadi kesal. Cucu ga salah masih juga disalahkan sama teman” kata sang cucu mengadu kepada kakeknya.

Kakek: Terus sikap kamu bagaimana ?

Cucu: Ya tetap bertahan kek, bahwa cucu tidak bersalah. Ada saksinya juga”

Kakek: Cucu marah ngga”

Cucu: Nggak sih, cuma kesel aja

Kakek: Bagus itu. Kalau disalahkan teman,tak perlu marah. Bila perlu minta maaf.

Cucu: Loh kakek gimana, wong tidak salah kok minta maaf. Mestinya yang keliru menuduh yang minta maaf.

Kakek pun menjelaskan. Begini cucuku. Kalau disalahkan oleh orang lain, jelaskan duduk persoalannya. Kalau masih saja dianggap salah, cobalah minta maaf. Dengan begitu orang tersebut merasa puas karena bisa jadi orang tersebut ingin diakui bahwa apa yang dikatakan adalah benar.

Lagi pula, benar menurut kita, belum tentu benar menurut orang lain. Begitu sebaliknya, benar menurut orang lain, belum tentu benar menurut kita.

Ingat cucuku yang bisa melihat kesalahan diri kita adalah orang lain. Sekecil apapun kesalahan diri kita, orang lain dengan mudah akan mengetahui. Kesalahan orang terletak pada mata kita, sementara kesalahan diri sendiri  sendiri terletak di punggung kita.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT