ADVERTISEMENT

Terjadi Penurunan Capaian Belajar Selama PJJ, Dirjen Dikdasmen: Vaksinasi Tidak akan Menjadi Syarat PTM

Selasa, 14 Desember 2021 18:29 WIB

Share
Anak-anak SDN Cempaka Putih Timur 03 berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta, Wamenkes, dan Dirjen Dikdasmen (14/12/2021). ((Foto/Adam)
Anak-anak SDN Cempaka Putih Timur 03 berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta, Wamenkes, dan Dirjen Dikdasmen (14/12/2021). ((Foto/Adam)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), mengapresiasi langkah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memulai vaksinasi bagi anak usia 6 - 11 tahun yang diselenggarakan mulai hari ini (Selasa, 14/12/2021), di 115 Kabupaten/Kota di 19 Provinsi di Indonesia.

Dirjen Dikdasmen Kemendikbudristek, Jumeri, menegaskan, bahwa vaksinasi tidak akan menjadi syarat diselenggarakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Vaksinasi tidak kami jadikan sebagai syarat pembukaan PTM. Tetapi, vaksinasi ditujukan untuk mendukung, mendorong, dan memproteksi kita agar bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik," tegasnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi anak di SDN Cempaka Putih Timur 03, Selasa (14/12/2021).

Menurut Dirjen Dikdasmen, para siswa sudah 2 tahun terkunci belajar di rumah dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mereka mendapat tekanan, sehingga terjadi penurunan capaian belajar.

"Anak-anak kita sudah terkunci selama hampir 2 tahun di rumah, mereka melakukan pembelajaran di rumah, yakni pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dan kita lihat, mereka mendapat banyak tekanan, sehingga terjadi penurunan capaian belajar," kata dia.

Vaksinasi terhadap anak Sekolah Dasar (SD), ujar Jumeri, ditujukan untuk menormalkan kembali penyelengaraan PTM sebagaimana sebelum pandemi Covid-19 merebak.

Menurut dia, vaksinasi merupakan modal besar bagi pemerintah untuk mengambil keputusan dalam memulai menyelenggarakan PTM di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami ingin segera terjadi pemulihan pembelajaran. Sehingga anak-anak kita bisa melaksanakan PTM secara normal. Vaksinasi ini adalah modal besar kita dalam mendukung pembelajaran tatap muka. Bukan sebagai syarat untuk menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka," imbuh Jumeri.

Terakhir, ia berharap masyarakat Indonesia, khususnya para Orang tua murid untuk saling bergandengan tangan dengan pemerintah dalam mensukseskan program vaksinasi bagi anak-anak. Sehingga target memulai PTM bisa segera terwujud.

"Mohon jadi pemahaman bersama dan mohon dukungan bersama dari semua pihak agar proses vaksinasi berjalan baik," pungkas Jumeri. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT