ADVERTISEMENT

Optimalkan Pokdarwis, Pemkot Serang Usung Konsep Wisata Budaya dan Literasi

Senin, 13 Desember 2021 11:12 WIB

Share
Kepala DPK Kota Serang, Wahyu Nurjamil (ist)
Kepala DPK Kota Serang, Wahyu Nurjamil (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang mengusung konsep wisata budaya dan literasi yang bisa dilakukan di setiap kelurahan dengan mengoptimalkan Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di masing-masing Kelurahan. 

Hal pertama diterapkan di Lingkungan Pekijing, Kelurahan Kalang Anyar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Namun hal itu dapat terwujud bila terdapat dukungan dari seluruh OPD di lingkungan Pemkot Serang.

Kepala DPK Kota Serang, Wahyu Nurjamil mengatakan, dorongan penetapan kampung wisata budaya dan literasi merupakan program berkelajutan dari DPK Kota Serang, sebelumnya pihaknya membangun perpustakaan keluarga dan dilanjutkan perpustakaan kampung di Pekijing. 

“Kita sedang mengusung kampung wisata budaya dan literasi, ini butuh dukungan dari seluruh pihak mulai dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), hingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeeda) untuk mengharmoniskan kegiatan ke depannya,” katanya, saat Minggu (12/12/2021). 

Ia mengaku, pemilihan Kampung Pekijing lantaran kampung ini telah menjadi juara dalam perlombaan Kampung Resik Lan Aman yang diselenggarakan oleh Pemkot Serang.

Terlebih terdapat keinginan yang kuat dari masyarakatnya sendiri untuk menjadi kampung wisata. 

“Masyarakat disini (Pekijing) kompak, untuk yang mendorong DPK untuk mengusung program baru. Kemudian kemitraan kami dan masyarakat terjadi dengan baik, karena kalau masyarakatnya tidak mau maka ini semua tidak akan terwujud,” ujarnya.

Wahyu menuturkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program perpustakaan inklusi sosial, yang berarti bahwa bagaimana perpustakaan dapat menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakatnya sendiri.

“Ini nilainya luas, tidak hanya baca buku tapi juga menciptakan budaya, ada tanaman hias yang kemudian pada ujungnya menghasilkan kemandirian,” terangnya.

Lebih lanjut, di Kampung Pekijing tersebut, bukan hanya menampilkan buku atau perpustakaan kampung yang dipasang di dalam rak buku pinggir jalan saja, melainkan juga terdapat panggung untuk menampilkan seni budaya, tempat kemah, hingga menjual kerajinan tangan, dan makanan khas dari kampung Pekijing itu sendiri. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT