LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Wahyu Trenggono, datang lagi ke Sentra Kampung Patin di Cisilad, Desa Banjarsari, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Rabu (8/12/2021).
Kunjungan itu dilakukan untuk melihat perkembangan dari Kampung Sentra Patin yang diresmikannya pada bulan Agustus 2021 lalu.
Dalam kunjungan ke dua ini dirinya tidak bertangan kosong, namun juga membawa bantuan pinjaman modal usaha kepada beberapa pelaku usaha perikanan di Kabupaten Lebak.
Usut punya usut, bantuan pinjamannya itu sendiri tidak tanggung-tanggung mulai dari Rp40-Rp200 juta. Selain itu, Menteri KKP Wahyu Trenggono juga memberikan bantuan berupa satu unit eskavator kepada para pelaku usaha perikanan di Lebak. Untuk apa? Menteri KKP pun memberikan penjelasannya.
"Eskavator itu nantinya bisa digunakan oleh para pelaku usaha perikanan di Lebak untuk membantu mempermudah pembuatan kolam ikan bagi masyarakat Lebak yang berminat terjung kedunia budidaya ikan air tawar," kata Menteri KKP Wahyu Trenggono di Kampung Sentra Patin.
Wahyu Trenggono mengatakan, Lebak sendiri memiliki potensi yang baik dalam perikanan. Untuk itu, dirinya berharap agar bantuan pinjaman modal dan ekskavator itu sendiri dapat dimanfaatkan secara optimal oleh warga Kabupaten Lebak untuk budidaya perikanan.
"Budidaya ikan patin ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Yang mana kami, akan selalu hadir dalam membantu masyarakat yang ingin melakukan budidaya baik ikan patin, maupun jenis ikan lainnya," katanya.
"Kita juga target kan pada tahun 2022 nanti budidaya ikan di Indonesia dapat terarah, sehingga sektor perikanan dapat membawa dampak baik bahkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tambahnya.
Sementara, Tokoh Masyarakat Lebak sekaligus Wakil Ketua Kadin Pusat Mulyadi Jayabaya mengaku senang karena dukungan pemerintah pusat ke sentra kampung ikan patin yang dibangun di Cisilad, sangat besar.
Kata Jayabaya, lokasi ini akan menyediakan benih atau bibit ikan patin bagi para pembudidaya pemula. Hal itu, sengaja disiapkannya, agar para pembudidaya tersebut tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan benih atau bibit patin.
"Terimakasih kepada Menteri yang intens membimbing pembudidaya patin di Cisilad. Dengan adanya pembenihan ini petanu tidak perlu cari bibir ke luar daerah karena berisiko mati," kata JB . (*)