BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Tingginya harga minyak goreng berimbas juga kepada pedagang kaki lima khususnya gorengan. Mereka harus merelakan kehilangan sebagian pendapatan, lantaran tak kunjung turunnya harga minyak.
Hasil dari pantauan Poskota.co.id, ada perubahan yang sangat terlihat dari dagangan mereka, seperti yang di sampaikan oleh bang Darno pedagang gorengan di Bekasi Timur JL. HM Joyo Martono.
Dia harus rela kehilangan keuntungan dari pelanggan setianya yang mulai berkurang.
"Karena harga minyak naik harga gorengan pun naik, biasanya Rp 5.000 dapet 5 sekarang hanya dapet 4 tapi ukuranya tetap sama," ujarnya.
Kenaikan harga tersebut membuat pelanggan lebih memilih tidak membeli gorengan.
Imbasnya, membuat penghasilan pedagang berkurang namun harus tetap membeli minyak dengan harga yang tinggi.
Sama halnya disampaikan oleh bang Yadi, pedagang gorengan di JL. Cut Mutia Rawalumbu Bekasi, dia harus kehilangan keuntungan normalnya, karena imbas harus membeli minyak yang mahal.
Walaupun tidak ada perubahan dari cara dagangnya karena harga tetap tidak ada perubahan, begitupun dengan porsi makanan, namun harga minyak sangat terasa imbas keuntungan pada dagangannya.
Bagi para pedagang gorengan, minyak goreng menjadi kebutuhan utama mereka dalam berdagang.
Setidaknya, dalam sehari para pedagang gorengan memerlukan kurang lebih 6 liter minyak goreng.
Belum lagi, mereka juga memerlukan bahan lain yang akan mereka gunakan untuk gorengan.