Untuk mengantisipasi kejadian ini, lanjut Zazali, pihaknya juga telah rutin melakukan oeprasi.
Namun minimnya pengawasan orangtua dan sekolah kerap menjadi permasalahan dalam aksi kriminal jalan yang dilakukan oleh remaja ini.
"Kita rutin operasi cuma kadang kita operasi disini mereka kumpul disana. Kucing kucingan. Dulu sering ditangkap tangkapin. Dulu juga marak kaya gini," jelasnya.
"Cuma minim pengawasan orang tua yang perlu dipertanyakan. Sekolah juga," tambahnya.
Febriana Pratiwi Bukan Satu-Satunya Korban
Sementara itu Febriyana Pratiwi seorang anak berusia 14 tahun yang juga menjadi korban kebrutalan gengster sampai saat ini masih berada di RSUD Kabupaten Tangerang.
Dia masih terbaring lemas pasca operasi yang dilakukan di bagian wajahnya akibat sabetan senjata tajam.
Ibunda Febriyana mengaku anaknya ini sudah sadar.
"Sudah (siuman). Belum bisa diajak ngobrol," ungkapnya.
Dia berharap pelaku yang membuat anak gadisnya ini terluka parah dapat segera ditangkap.
"Ditangkap agar tidak ada lagi korban selanjutnya," tukasnya.
Sementara itu salah seorang saksi di lokasi kejadian mengaku saat gengster tersebut beraksi banyak dari masyarakat yang tidak berani melerai.