"Ya kalau target tertentu sih semua perusahaan pasti ada. Tapi kan itu semua sudah disesuaikan dengan kondisi di lapangan," kata MJK.
"Jadi sebenarnya saya pikir target dari perusahaan itu enggak memberatkan kita kok. Kalau kita emang serius menjalani aturannya," imbuh pria yang sejak tahun 2010 sudah menjadi sopir Bus Transjakarta.
Dikabarkan, Direktur Utama PT Transjakarta, M. Yana Aditya menjelaskan bahwa ada 502 kecelakaan yang dialami oleh Bus Transjakarta sepanjang Januari-Oktober 2021.
Paling banyak kecelakaan Bus Transjakarta dengan menabrak objek tertentu atau kecelakaan tunggal dengan persentase sebesar 88 persen dari total kecelakaan.
Sementara 12 persen lainnya, Bus Transjakarta ditabrak atau diserempet oleh kendaraan lain.
"Ini (data kecelakaan) belum termasuk yang kemarin di bulan November," ujar Yana dalam rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021).
Kata Yana, secara umum kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Bus Transjakarta trennya menurun.
Yana memaparkan, pada bulan Januari 2021 ada 75 kecelakaan, sedangkan pada Februari tercatat 63 kecelakaan, Maret 72 kasus, dan April 55 kasus.
Kemudian, pada Mei 2021 menurun di angka 54 kecelakaan, Juni 48 kasus, Juli 44 kasus, Agustus 22 kasus, September 42 kasus, dan Oktober terjadi 27 kecelakaan. (Cr02)