ADVERTISEMENT

Haru, Isak Tangisan Pecah di Tengah Wapres Resmikan Monumen Pahlawan Covid-19: 'Sabar dan Ikhlaskan, Insya Allah dia Para Syuhada'

Minggu, 5 Desember 2021 11:01 WIB

Share
Wapres KH Ma'ruf Amin saat berdoa di depan Monumen Pahlawan Covid-19. (Foto/Setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin saat berdoa di depan Monumen Pahlawan Covid-19. (Foto/Setwapres)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di bawah rintik hujan, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meresmikan Monumen Pahlawan Covid-19 yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Sabtu (4/12/2021).

Suasana haru dan isak tangisan terjadi ketika perwakilan keluarga menatap nama orang tua, istri, suami, atau kerabat yang terukir jelas di dinding monumen pahlawan Covid-19 tersebut.

Wapres KH Ma'ruf Amin pun berusaha menyapa beberapa di antara perwakilan keluarga tersebut.

Wapres berjalan mendekati monumen untuk melihat lebih jelas pahatan nama-nama para tenaga medis, Aparatur Sipil Negara dan relawan yang rela mengorbankan jiwa raga untuk mengatasi wabah Covid-19 di wilayahnya.

Tampak perwakilan keluarga dengan mata berkaca-kaca menatap nama orang tua, istri, suami, atau kerabat yang terukir jelas di dinding monumen.

Cucuran air mata semakin tak terbendung saat Wapres menyapa beberapa perwakilan keluarga yang hadir.

“Ibu saya dr. Novilia Sjafri Bachtiar, seorang dokter yang meninggal karena Covid-19,” ungkap Nadhira Meindy sambil menunjukkan nama ibunya yang terukir di barisan paling atas di antara lebih dari 200 nama yang terpampang di monumen.

“Istri saya dokter di Dinas Kesehatan Cimahi, istri saya menjadi Pendukung Gugus Tugas Covid, bekerjanya sering sampai jam 1 malam, mungkin kelelahan dan lain sebagainya, dan akhirnya terkena Covid-19 bulan Februari 2021,” urai Iwan Waluya, suami salah seorang pahlawan Covid-19 sambil berlinang air mata.

Menyaksikan kesedihan para perwakilan keluarga ini, Wapres pun memberikan motivasi agar mereka ikhlas dan tabah dengan takdir yang telah digariskan Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Sabar ya, relakan Ibu, dia pahlawan, dia pejuang, dia syuhada, dia syahid karena menolong orang banyak. Ini Pak Gubernur sudah mengabadikan perhormatan kepada almarhumah,” tutur Wapres.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT