.jpg)
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kecelakaan beruntun bus Transjakarta (TJ) dalam beberapa waktu belakangan ini banyak disoroti publik. Sejumlah kalangan lantas minta Transjakarta untuk memperbaiki manajemen dan mengevaluasi agar kejadian tidak terulang lagi.
Hal itu pun sebagaimana diungkapkan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Adi Kurnia Setiadi saat dihubungi wartawan, Minggu (5/12/2021).
"Harus dilakukan evaluasi terhadap operasional Transjakarta bersama operator bus yang menjadi mitra mereka. Lalu mencari solusi untuk mencegah kecelakaan Transjakarta agar jangan sampai terulang," kata Adi.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, evaluasi yang perlukan antara lain terkait jam operasional, kondisi bus, dan kesehatan pengemudi.
"Rekrutmen pengemudi juga diperketat, jangan asal-asalan," lanjut Adi.
Adi mengingatkan bahwa Transjakarta harus benar-benar mengutamakan keselamatan dari pada kecepatan. Terlebih, seluruh sopir Transjakarta digaji bulanan, tidak berdasarkan rute atau tarikan.
Dengan begitu, para penumpang mendapatkan keamanan dan kenyamanan serta tarif yang terjangkau bagi masyarakat, sehingga transportasi massal itu tidak sama dengan angkutan lain yang menerapkan kejar setoran.
"Pengemudi harus lebih hati-hati lagi. Ini kan pelayanan publik karena kita subsidi, jadi tidak perlu buru-buru," demikian Adi.
Lihat juga video "Gunung Semeru Erupsi, Warga Berhamburan Selamatkan Diri". (youtube/poskota tv)
Sebagaimana diketahui, dalam kurun waktu 40 hari setidaknya ada lima kecelakaan terkait bus Transjakarta. Mulai dari kecelakaan di Cawang, Jakarta Timur, yang menyebabkan dua orang tewas, yakni sopir dan penumpang bus Transjakarta.
Setelah itu kecelakaan tunggal di Senen, Gandaria, lalu kemarin di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC). Dan, terakhir kecelakaan tunggal bus Transjakarta di depan Ratu Plaza Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. (deny)
.png)
.jpg)
