ADVERTISEMENT

Saling Menghormati, Sudah Pasti Menghargai Perbedaan, Kita Terapkan

Sabtu, 4 Desember 2021 06:30 WIB

Share
Saling menghormati sudah pasti menghargai perbedaan, kita terapkan. (Ilust/poskota)
Saling menghormati sudah pasti menghargai perbedaan, kita terapkan. (Ilust/poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Konflik pimpinan MPR dengan Menteri Keuangan yang berujung kepada usulan agar Menkeu Sri Mulyani di- reshuffle, masih menjadi perbincangan hangat hingga akhir pekan ini.

Berbagai komentar pun mencuat, tentu dengan sudut pandangnya, dengan argumennya masing – masing hingga melebar ke soal adanya pemotongan anggaran MPR.

Soal pemotongan anggaran ada yang lebih berwenang menjelaskan, begitu juga soal mengganti menteri lama, dengan menunjuk menteri baru, ada yang lebih memiliki wewenang.

Dalam reshuffle kabinet ada hak prerogatif presiden.

Jika dicermati, konflik berawal dari kurang adanya saling menghormati dan menghargai.Setidaknya itulah yang dirasakan salah satu pihak.

Ditambah lagi, lemahnya komunikasi antara kedua lembaga tersebut, termasuk kecepatan dalam merespons situasi.

Lepas dari siapa yang memulai, kita tidak perlu intervensi dan membahasnya lagi.

Tidak perlu bertanya siapa yang memulai, yang diperlukan saat ini adalah bagaimana segera mengakhiri hingga tidak kian melebar.

Yang pasti, saling menghormati, menghargai adalah hal yang sejak dulu, telah diajarkan oleh para leluhur kita.

Saling menghormati, saling menghargai satu sama lain, adalah sifat – sifat yang wajib kita junjung tinggi.  

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT