ADVERTISEMENT

Ini Tanggapan Ahli Forensik Kasus Penembakan di Exit Tol Bintaro

Sabtu, 4 Desember 2021 08:37 WIB

Share
Ilustrasi penembakan. (ist)
Ilustrasi penembakan. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ahli Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel, mengungkapkan, ditetapkannya Ipda OS menjadi tersangka atau tidak dalam kasus penembakan di Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR) tepatnya di pintu keluar Bintaro yang menelan satu korban jiwa, tergantung dari hasil rekonstruksi di lapangan.

Menurutnya, bisa saja Ipda OS 'selamat' dari penetapan tersangka bila hasil rekonstruksi memenuhi sejumlah tingkat kegentingan.

Pada tingkat kegentingan yang pertama petugas harus terlebih dahulu memberikan teguran secara lisan pada target yang dianggap membahayakan. Bila teguran tidak digubris, maka polisi bisa menunjukan senjata api pada si target.

Bila si target masih tetap ngeyel, Polisi bisa meletuskan tembakan peringatan ke udara untuk menciutkan nyali si sasarannya.

Bila sejumlah tindakan tersebut tidak juga diindahkan si target, dan sampai pada tingkat membahayakan keselamatan petugas atau orang yang ada di sekitar lokasi, maka Polisi diperbolehkan mengarahkan senjata ke arah bagian tubuh.

"Itulah titik yang menentukan bagi seorang petugas menerima atau memiliki pembenaran," tegas Reza saat dihubungi.

Namun kata Reza, bila dalam situasi kegentingan yang datangnya secara tiba-tiba, tentu petugas kepolisian tidak bisa menggunakan langkah demi langkah susuai dengan SOP. Ada situasi di mana petugas harus mengambil langkah cepat dalam mengambil tindakan meski itu harus meletupkan tembakan ke arah target.

"Jadi apakah tembakan itu hasil kalkulasi kegentingannya berkalkulasi apakah tembakannya panik karena kegentingannya berlangsung tiba-tiba itu juga yang masih harus diselidiki," tegas Reza.

Namun saat ini yang menjadi pertanyaan besar, kata Reza, apakah Ipda OS meletuskan pistol sudah sesuai dengan tingkat kegentingan seperti yang disebutkan di atas.

"Ditetapkan sebagai tersangka memang pada akhirnya tergantung rekonstruksi juga," cetusnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT