Misalnya, para pencopet yang baru-baru ini dibekuk oleh petugas di sirkuit Mandalika Lombok.
Jadi ketika ditanya, apa pekerjaan mu? Mungkin akan menjawab, mencopet Pak!
Nampaknya mereka bukan pencopet biasa, artinya tak biasa karena para anggotanya terdiri satu keluarga, yakni bapak, ibu dan anak.
Tidak jelas mengapa mereka sebegitu kompaknya untuk melakukan kejahatan bersama.
Mereka asal Jakarta, konon katanya, sudah melanglang buana kemana-mana.
Jadi jangan ditanya lah bagaimana mereka, selain punya nyali juga punya keahlian dalam mencopet.
Pokoknya kayak sebuah pekerjaan professional, terencana dan sesuai tugasnya masing-masing.
Ada yang bertindak sebagai pengawas, mengeksekusi, menerima barang dan penadah.
Tapi, seperti kata pepatah, ‘sepandai-pandai tupai melompat suatu saat akan terjatuh juga’.
Nah mereka seperti tupai. Kini para pencopet tersebut meringkuk di dalam penjara.
Apakah mereka bakalan kapok?
Lihat juga video “Hadiri Sidang Perdana Nia Ramadhani dan Ardi Dikawal Ketat Lima Bodyguard”. (youtube/poskota tv)
Jika iya, maka akan mencari usaha lain yang halal.