Menurutnya warga Muara Angke sudah terbiasa dengan banjir rob. Meski begitu warga Muara Angke memilih tetap bertahan karena tidak memiliki uang untuk pindah ke tempat yang lebih layak.
"Enggak bisa (pindah). Tempat usaha juga di sini. Saya jualan di pelabuhan Kali Adem. Mau pindah gimana, gak ada duitnya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini banjir rob wilayah pesisir utara Jakarta yang diprediksi mulai tanggal 2 sampai 9 Desember 2021.
Sedangkan puncak air pasang maksimum air laut terjadi pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.
Atas dasar informasi tersebut, Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim meminta kepada masyarakat pesisir utara Jakarta untuk tetap waspada dan siaga dengan adanya fenomena pasang maksimum air laut.
"Sudah kita antisipasi dengan semua jajaran termasuk masyarakat baik itu aktivasi, pengecekan pompa, saluran air, dan pintu-pintu air di lokasi yang berpotensi terjadinya banjir rob seperti halnya di wilayah Kecamatan Penjaringan mulai dari Kamal Muara sampai Muara Angke," jelas Ali kemarin. (yono)