“Selalu ada asumsi bahwa kami tidak punya pilihan selain mengontrak Valentino pada 2021. Asumsinya kami mendapat tekanan dari Yamaha. Tapi tidak, tidak ada tekanan,” jelasnya.
Lihat juga video “Temui Buruh, Gubernur Anies Baswedan Sepakat Kenaikan UMK Jakarta Terlalu Kecil”. (youtube/poskota tv)
“Secara pribadi, saya skeptis sampai Rossi berada di podium ketiga bersama Fabio Quartararo dan Maverick Vinales di GP Jerez kedua pada Juli 2020,” kenangnya.
"Ketika saya berada di podium di sebelah tiga pembalap, pikiran saya mengatakan, 'Oke, mungkin orang ini (Rossi) bisa melakukannya,” terangnya.
“Namun pada musim gugur 2020 Rossi jatuh sakit dengan Covid-19. Setelah itu, hasilnya ternyata buruk. Tapi saat itu keputusan mengontrak Rossi sudah dibuat, ya mau gimana lagi,” ungkapnya
“Saya pikir Rossi menempatkan dirinya di bawah tekanan. Pembalap muda jauh lebih cepat. Rossi mencatat waktu putaran yang lebih baik daripada di masa lalu.
“Tapi itu tidak cukup. Dia menginginkan kesuksesan, hati dan pikirannya siap untuk itu, tetapi tubuh tidak mengikutinya,” pungkasnya. (muhamad ichsan)