Rencana Reuni 212 di Sekitar Monas-Patung Kuda, Wagub DKI: Pertimbangkan Kembali, karena Masih Pandemi!

Kamis 02 Des 2021, 09:28 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balaikota.  (foto: poskota/deny zainuddin)

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balaikota. (foto: poskota/deny zainuddin)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria kembali meminta panitia aksi reuni 212 untuk kembali mempertimbangkan rencananya. Mengingat, saat ini pandemi masih berlangsung hingga dikhawatirkan dapat menimbulkan klaster penyebaran Covid-19. 

"Terkait reuni PA 212 kami minta panitia mempertimbangkan kembali, karena ini masih pandemi. Rapat terakhir dengan Polda juga telah disepakati tidak di Monas karena belum dibuka," terang Ariza, Rabu (2/12/2021) malam.

Terlebih juga dengan rencana aksi yang bakal digelar di sekitaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, di mana nantinya dapat menimbulkan kerumunan dan keramaian di lokasi. Kemudian tempat umum tersebut, dapat mengganggu lalu lintas dan ketertiban umum.

"Satgas Covid-19 juga kan tidak mengizinkan di situ (Patung Kuda), dan setahu saya juga terakhir ada di Ponpes  Azzikra Sentul, Bogor, dan menurut kami itu solusi terbaik yang sangat bijak," ungkapnya. 

Sebagaimana diketahui, massa Reuni PA 212 bakal menggelar pertemuan di sekitaran Patung Kuda, Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/12/2021).

Rencana tersebut sempat berpindah ke Ponpes Azzikra Sentul, Bogor milik mendiang Ustadz Arifin Ilham.

Namun demikian, belakangan berubah kembali, lokasi pun berpindah ke lokasi rencana semula. 

Sementara itu, terkait rencana aksi tersebut Polda Metro Jaya tegas tidak mengizinkan.

Aparat Kepolisian pun, berjanji akan membubarkan dan melakukan tindakan tegas bila massa nekat tetap melakukan aksi.

"Polda Metro Jaya dalam hal ini sebagai penanggung jawab keamanan ibu kota tidak mengeluarkan izin untuk kegitan Reuni 212 apabila dilakukan di wilayah hukum Polda Metro Jaya," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan. (deny)

Berita Terkait

News Update