Kasus Penembakan di Pintu Tol Keluar Bintaro Diduga Paparazzi

Kamis 02 Des 2021, 19:27 WIB
Ilustrasi pistol. (ist)

Ilustrasi pistol. (ist)

"Satu kelompok Paparazzi biasa sekitar delapan orang setiap beroperasi. Bisa dua sampai empat mobil dan kadang sampai tidak pulang selama beberapa hari," imbuhnya.

Setelah melakukan persiapan, kelompok ini memulai operasi dengan menunggu korban di sekitar hotel transit.

Saat korban keluar dengan kendaraan, mereka mulai membuntuti.

"Mereka mengikuti korban sampai rumah. Adapun spekulasi bahwa itu pasangan selingkuh, biasanya mereka melihat ketika si perempuan dan lelaki tidak satu tujuan pulang,"  imbuhnya.

Saat si perempuan turun di suatu tempat, Paparazzi mulai membagi tugas.

Sebagian menguntit si perempuan sampai rumah.

Sebagian lagi, membuntuti si pria juga sampai rumah.

"Barulah mereka mulai menunjukkan foto dan mengancam akan memberitahukan ke pihak keluarga tentang perselingkuhan itu. Mereka juga mengancam akan mempublikasikannya di media," papar BS.

BS mengakui, mayoritas korban takut dengan ancaman itu dan memberikan sejumlah uang yang diminta.

"Bahkan tidak jarang pemerasan itu akan berlanjut dengan pelaku yang berbeda yang juga teman mereka. Kalaupun korban tak punya uang, barang apapun bisa diminta demi menutup pinjaman modal kelompok Paparazzi ini," ungkapnya.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya memastikan kasus penembakan di Exit Tol Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dilakukan oleh Polantas angggota PJR Polda Metro Jaya, yakni Ipda OS, (27/11/21) dinihari.

Berawal dari Ipda OS mendapat laporan dari warga inisial O yang belakangan disebut-sebut Staf Khusus DPRD DKI Jakarta.

Berita Terkait

News Update