ADVERTISEMENT

BMKG Katakan Ada Tsunami Akhir Tahun di Cilegon, Pakar Geografi UI: Belum Tentu Terjadi!

Kamis, 2 Desember 2021 22:29 WIB

Share
Ketua Departemen Geografi FMIPA.UI Dr Supriatna M.T. (ist)
Ketua Departemen Geografi FMIPA.UI Dr Supriatna M.T. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terkait isu tsunami, Ketua Departemen Geografi FMIPA UI, Dr Supriatna M.T menjelaskan apa yang dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkap adanya potensi tsunami hingga ketinggian 8 meter di Cilegon, Banten pada akhir tahun belum tentu terjadi.

"Belum tentu  terjadi. Tsunami terjadi jika ada gempa bumi tektonik di lautan tergantung kepada besarnya gempa (magnitudo) yang terjadi (skala  richter (SR)  biasanya >6,3 SR dan tergantung kepada struktur patahan yang terjadi pada jalur patahan atau batas lempeng tektonik," kata Supriatna saat dihubungi, Kamis (2/12/2021) malam.

Apa yang dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, menurut Supriatna adalah masi berpotensi.

"Itu dikatakan baru "potensi" di zona rawan tsunami," ucapnya.

Supriyatna membeberkan, namanya potensi bisa ditentukan dari hasil kajian analisis potensi tsunami dan fakta terjadinya tsunami daerah tersebut.

Sebaliknya kata Supriatna, kalau terjadi gempa dengan kekuatan di atas 6 harus  waspada, nanti ada pemberitahuan dari BMKG apakah akan terjadi tsunami atau tidak.

"Biasanya BMKG-BPPT sudah memasang alat pendeteksi tsunami (buoys detection) dan BNPB memasang tanda peringatan tsunami (sirene) dan jalur evakuasi," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap adanya potensi tsunami  tersebut saat menggelar rapat kerja bersama Komisi V DPR, BMKG hingga Kemenhub untuk membahas persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

"Zona rawan tsunami di Cilegon, Banten, itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter," kata Dwikorita di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (1/12/2021).

Namun, dia tidak membeberkan kapan potensi tsunami dapat terjadi.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Sumiyati
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT