“Saya menikmati semua karier peran yang saya jalani. Memang benar saya selektif memilih peran, tujuannya adalah mendapatkan peran yang menarik, menantang, diingat penonton dan menimbulkan kesan mendalam. Apalagi peran atau karakter mampu memberi perspektif baru bagi penonton, wah saya menyukai tawaran peran yang demikian. Karakter Ruth di film Kartu Pos Wini ini memberi perspektif baru mengenai seorang pendamping penderita kanker,’’ jelas perempuan yang sedikitnya sudah bermain di 11 judul film layar lebar.
“Saya beruntung dijauhkan dari berita negatif. Saya harus jaga kepercayaan penonton maupun kelompok-kelompok fans yang banyak tersebar. Tanpa kepercayaan mereka, rasanya saya tidak akan bisa menapak jauh di industri perfilman ini,” tambahnya.
“Kami butuh insight atau wawasan tentang bagaimana membuat film tentang isu kanker tanpa salah arah,” ungkap Tarmizi Abka, sutradara film Kartu Pos Wini (KPW).
Di acara Seminar dan Diskusi Film dan Kanker berlangsung di Jakarta, Tangerang, Depok, Bandung, Yogya dan Solo, juga sekaligus menandai rilis trailer resmi dan poster film 'Kartu Pos Wini'.
“Mudah-mudahan melihat antusiasme peserta diskusi juga identik dengan antusiasme penonton saat film Kartu Pos Wini dirilis di Februari 2022 nanti," tegas Aris Muda. (*/mia)