ADVERTISEMENT

Memilukan, Pihak Keluarga Korban Mutilasi di Bekasi Berharap Jenazah Bisa Segera Dimakamkan dengan Layak

Minggu, 28 November 2021 19:29 WIB

Share
Paman korban Zarul Ulya (53) saat ditemui wartawan di kediaman korban mutilasi Ridho Suhendra, di Tambun Selatan. Minggu (28/11/2021) sore. (foto: Ihsan Fahmi)
Paman korban Zarul Ulya (53) saat ditemui wartawan di kediaman korban mutilasi Ridho Suhendra, di Tambun Selatan. Minggu (28/11/2021) sore. (foto: Ihsan Fahmi)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pihak Keluarga korban pembunuhan sadis disertai mutilasi, Ridho Suhendra (28) yang beberapa potongan tubuhnya ditemukan di Kedungwaringin, Sabtu (27/11/2021) lalu, berharap agar jenazah bisa segera dikebumikan.

Hal pilu itu disampaikan oleh paman korban, Zarul Ulya (53), bahwa ia bersama keluarga berharap korban bisa segera dimakamkan dengan layak.

"Jadi harapan kami sekeluarga sangat berharap pihak kepolisian secepatnya mempermudah prosesnya agar almarhum bisa segera kami bawa pulang, dan akan kami kebumikan sesuai dengan agama yang dianut," ungkap Zarul Ulya, Minggu (28/11/2021) sore.

Sementara itu, berdasarkan informasi, pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, baru akan memeriksa jenazah korban mutilasi di Bekasi, pada Senin (29/11/2021) esok.

"Senin (29/11/2021) akan diperiksa," ucap Arif Wahyono, selaku Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Kramat Jati, kepada wartawan, Minggu (28/11/2021).

Ia menambahkan, pihaknya akan menerima hasil pemeriksaan dari RS Polri Kramat Jati untuk segera disampaikan kepada keluarga.

"Sebab kasihan kalo kelamaan, cuma sudah konfirmasi harapan keluarga yang pulang hari ini, tapi karena sesuatu hal baru besok dilakukan autopsi dan visum," ungkapnya.

Ridho Suhendra (28) merupakan warga Kampung Buwek, desa sumber jaya, RT 002 RW 22, Kelurahan Sumber jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Sebelumnya, diketahui jika korban Ridho Suhendra, pada dua Minggu terakhir pamitan Kepada Keluaga karena telah mendapatkan pekerjaan baru, dan telah menyewa kos kosan ditempat pekerjaan barunya.

Namun menurut Zarul, ia dan pihak keluarga tidak mengetahui dimana lokasi kontrakan tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT