JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Trotoar di Jalan Meruya Ilir, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, kini berubah dipenuhi sumur resapan. Di sejumlah trotoar lain, juga terlihat pemandangan yang sama.
Pantauan PosKota di lokasi, sumur resapan tersebut nampak berjejer di atas trotoar. Pada bagian penutup sumur ditandai dengan sebuah keramik yang menandakan sumur resapan itu dibuat oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) tahun anggaran 2021.
Ada 16 sumur resapan berderet dengan jarak tiga meter pada trotoar yang berada di jalan tersebut.
Menurut salah seorang warga di sekitar lokasi, Arul (33), sumur resapan tersebut tidak terlalu efektif mengurangi genangan yang ada di wilayah itu.
Jika memang tujuan dibuatnya sumur resapan untuk mengatasi banjir, Arul menilai seharusnya harus ada perbaikan pada aliran kali.
Selain itu, harus ada penindakan tegas terhadap bangunan-bangunan liar yang masih marak disepanjang aliran kali. Sebagai contoh di Kali Krukut Jakarta Selatan, dimana bangunan di kedua pinggirnya masih marak sehingga lebar kali menjadi sempit. Idealnya lebar kali minimal 10 meter.
"Sama satu lagi jika ada pembangunan gedung atau apa, harus diperhatiin juga masalah dampak dari pembangunan itu, karena pembangunan itu kalau menurut saya pengaruh juga sama banjir," paparnya.
Selain itu, kata Arul, perbaikan-perbaikan pada aliran kali juga harus diperhatikan. Pasalnya dia menilai masih banyak kali masih terlihat berantakan.
"Saluran-saluran kaya got dan semacamnya juga harus diperbesar biar alirannya lancar dan nggak gampang mampet," pungkasnya.
Terpisah, warga bernama Choirul mengatakan langkah tepat yang harus dilakukan untuk mengantisipasi banjir adalah perbaikan pada aliran kali dan pembuatan embung.
Menurut Choirul, pembuatan sumur resapan hanya akan membuang anggaran lantaran tidak terlalu efektif mengatasi banjir ataupun genangan.