Orang Tua Anak Tanpa Batang Penis Bingung Urus Administrasi Operasi, Pengamat Sosial: Harusnya Pemerintah Jemput Bola

Jumat 26 Nov 2021, 11:27 WIB
Dewi (23) bersama buah hatinya yang lahir tanpa kelamin saat ditemui di rumah kontrakannya di kelurahan Cilincing, Jakarta Utara. (yono)

Dewi (23) bersama buah hatinya yang lahir tanpa kelamin saat ditemui di rumah kontrakannya di kelurahan Cilincing, Jakarta Utara. (yono)

Orang Tua Anak Tanpa Batang Penis Bingung Urus Administrasi Operasi, Pengamat Sosial: Harusnya Pemerintah Jemput Bola

Orang Tua Anak Tanpa Batang Penis Bingung Urus Administrasi Operasi, Pengamat Sosial: Harusnya Pemerintah Jemput Bola


JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Memelas. Anak di Cilincing tanpa batang penis. Dia harus dioperasi. Hal ini membuat orang tuanya bingung, karena tak punya biaya untuk operasi. Terhadap masalah ini, pengamat sosial dari UI menyatakan, harusnya pemerintah jemput bola.

Devie Rahmawati, pengamat sosial dari Universitas Indonesia UI itu berpendapat, harusnya pemerintah setempat segera melakukan jemput bola untuk mengurus administrasi yang diperlukan oleh orang tua anak yang terlahir tidak memiliki batang penis di Cilincing, Jakarta Utara untuk menjalani operasi.

Pasalnya, orang tua anak tersebut saat ini tengah berharap buah hatinya dapat segera dioperasi.

Namun, karena ayah dari anak tersebut yang berprofesi sebagai nelayan, sehingga tidak banyak tahu apa yang harus dilakukan untuk syarat kelengkapan administrasi operasi buah hatinya agar terbebas dari biaya.


"Itu tugasnya Pemda (pemerintah daerah) dalam hal ini jemput bola, harus. Jadi seyogyanya harapannya Pemda turun ke bawah saya yakin Pemda punya aparat kok," ujar Devie saat dihubungi, Kamis (25/11/2021).

Menurutnya, pemerintah harus sering melakukan sosialisasi terkait bagaimana cara mengakses layanan kesehatan bagi masyarakat ekonomi kalangan menengah ke bawah yang sebenarnya sudah tersedia.

"Nah tugas pemerintah daerah dalam hal ini tugasnya mensosialisasikan dan memfasilitasi," ucapnya.

Sebelumnya, ibu si anak, Dewi (23) mengatakan, meski telah dijadwalkan pertengahan tahun depan, ia berharap, buah hatinya segera menjalani operasi kelamin.

Karena tak memiliki biaya, saat ini Dewi tengah mengumpulkan sedikit demi sedikit sisa uang belanja yang diberikan suaminya bakal persiapan operasi kelamin anaknya.

Berita Terkait

News Update