DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Wali Kota Depok M Idris melantik 59 pejabat baru Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, di antaranya pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, pengawas, fungsional dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Satuan Pendidikan.
Rincian para pejabat baru yang dilantik yaitu enam orang pejabat pimpinan tinggi pratama, sembilan orang pejabat administrator, 37 orang pejabat pengawas.
Lalu tiga orang pejabat fungsional, dua orang kepala UPTD SDN dan dua orang kepala UPTD SMPN.
"Kepada pejabat baru yang baru dilantik segera beradaptasi terhadap tugas pokok dan fungsi jabatan, " ujarnya kepada wartawan usai melantik AB para pejabat baru di Balai Kota Depok, Jumat (26/11/2021).
Orang pertama di pemerintahan Kota Depok tersebut mengungkapkan berpesan untuk melakukan adaptasi terhadap tugas pokok dan fungsi jabatan.
“Khususnya mereka yang biasanya bekerja di kedinasan, dia pindah kerja untuk melayani masyarakat secara langsung di wilayah, camat, lurah, sekretaris lurah (sekel), sekretaris camat (sekcam), kepala seksi (kasie). Ini sangat mempunyai perbedaan karakter dengan tugas-tugas yang ada di dinas-dinas,” ungkap Idris.
Selain itu Idris menyebutkan pejabat yang baru harus menyadari bahwa tugas pelayanan bukanlah tugas yang mudah. Terlebih, kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang semakin meningkat dan beragam.
“Oleh karena itu, segera pelajari dan pahami tupoksi lingkungan kerja masing-masing secara cepat dan tepat, sehingga tugas yang sudah diamanatkan dapat dilaksanakan dengan baik,” terangnya.
Lalu yang terakhir Idris meminta dapat ciptakan suasana kerja yang kondusif. Dengan kerja sama yang baik di antara pimpinan dan staff di setiap unit kerja, maka tanggung jawab dapat dicapai dengan hasil maksimal.
Wali Kota Depok mewanti-wanti agar para ASN bekerja secara tim, dan tidak sendiri-sendiri. Sebab, dalam pemerintahan ini, tidak ada Superman, termasuk kepala dinas tidak bisa jadi Superman, yang diperlukan super team.
“Tidak ada superman. Kepala dinas tidak bisa menjadi seorang superman, kabid bagaimana hebatnya tidak bisa menjadi superman. Tapi yang diperlukan adalah super team, selalu terkait satu sama lainnya, khususnya kepada mereka yang ada di wilayah,” tutupnya. (*)