ADVERTISEMENT

Waduh! Jika Masih Buat Berita Tentang Pemukulan dan Penggeledahan Rumah, Taliban Ancam Bakal Gantung Jurnalis di Alun-alun Kota

Kamis, 25 November 2021 09:41 WIB

Share
Taliban Eksekusi Mati Empat Orang Penculik (Foto: Twitter/AP)
Taliban Eksekusi Mati Empat Orang Penculik (Foto: Twitter/AP)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Dalam arahan yang dikeluarkan 21 November 2021, Kementerian Taliban untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan melarang penyiaran film apa pun yang dianggap “bertentangan dengan nilai-nilai Islam atau Afghanistan,”.

Selain itu sinetron dan drama yang menampilkan aktor wanita, dan membuat jilbab, penutup kepala yang memperlihatkan wajah wajib bagi jurnalis televisi perempuan.

Redaktur dan jurnalis mengeluhkan iklim yang membatasi media. Pemimpin redaksi outlet media provinsi mengatakan bahwa sebagian besar rekannya telah berhenti bekerja demi keselamatan mereka.

“Akses informasi menjadi sangat terbatas. Pejabat lokal Taliban telah menginstruksikan kami untuk membagikan laporan kami kepada mereka sebelum dipublikasikan.” tuturnya.

Taliban juga telah menekan media, terutama di provinsi-provinsi, untuk mempublikasikan laporan yang mereka inginkan dan telah memerintahkan wartawan dalam beberapa kasus untuk mewawancarai mereka.

Seorang jurnalis berkata: “Setelah mereka mengancam kami dengan kematian, kami mempublikasikan apa yang mereka katakan. Sekarang kami menyiarkan ayat-ayat Alquran di awal program dan naat [lagu-lagu Islami] karena kami khawatir akan keselamatan kami.”

Banyak media telah menutup kantor mereka karena takut dan hanya mempublikasikan secara online.

Pemimpin redaksi kantor media yang dipimpin perempuan mengatakan bahwa stafnya menggunakan nama samaran untuk menyembunyikan identitas mereka karena Taliban menuduh mereka “mempromosikan nilai-nilai Barat.”

“Saya dulu membuat laporan tentang tes keperawanan dan kekerasan terhadap perempuan, yang tidak bisa diliput lagi oleh siapa pun,” kata seorang wanita yang pernah menjadi jurnalis di Herat.

“Tidak ada program yang meliput isu-isu perempuan, terutama di saluran TV. Program pendidikan dan hiburan semuanya telah berhenti.” tukasnya. (cr03)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT