ADVERTISEMENT

Waduh! Pengamat Tata Kota Sebut Anies Tidak Miliki Rencana Matang Terkait Pembangunan Sumur Resapan

Rabu, 24 November 2021 14:50 WIB

Share
Petugas Dinas SDA DKI Jakarta sedang membangun sumur resapan. (ist)
Petugas Dinas SDA DKI Jakarta sedang membangun sumur resapan. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga, menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak memiliki rencana matang dalam pembangunan sumur resapan atau vertikal drainase untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Menurutnya, sumur resapan itu hanya bisa mengurangi genangan air secara mikro seperti di halaman rumah, taman, parkiran atau sejenisnya.

"Drainase vertikal atau sumur resapan hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air skala mikro bukan meredam banjir skala kawasan atau kota," ujar Nirwono saat dihubungi, Rabu (24/11/2021).

Sebaiknya kata Nirwono, pembangunan sumur resapan diserahkan kepada setiap warga untuk membuat sendiri di halaman rumahnya.

"Jangan menggunakan dana APBD maupun dana PEN (Pemulihan ekonomi nasional) dari pusat, pemborosan anggaran, tidak efektif, mubazir," cetusnya.

Nirwono berpendapat, lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk mengatasi banjir skala besar seperti menata bantaran kali untuk mengatasi air kiriman, merevitalisasi situ, danau, embung atau waduk.

"Merehabilitasi saluran kota, menambah RTH baru, merestorasi kawasan pesisir Pantura Jakarta untuk mengatasi banjir rob," sambungnya.

Dikatakan, penempatan titik-titik sumur resapan di Jakarta banyak yang tidak tepat, seperti di trotoar, dekat BKT dan sekitar kali atau kanal.

"Karena mereka tidak memiliki rencana induk pembangunan sumur resapan," tegasnya.

Menurut Nirwono, sumur resapan cocok dibangun untuk mengurangi genangan hanya di bagian Selatan wilayah Jakarta. Sementara Jakarta bagian Utara tidak akan berfungsi karena kedalaman air tanah yang dangkal sehingga sumur resapan tidak akan berfungsi dengan baik.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT