ADVERTISEMENT

Pak Kades Didemo Warganya, Lantaran Bini RW Doyan Juga

Rabu, 24 November 2021 07:30 WIB

Share
Pak Kades Didemo Warganya, Lantaran Bini RW Doyan Juga. (Kartunis/Poskota.co.id/Nah Ini Dia/Ucha)
Pak Kades Didemo Warganya, Lantaran Bini RW Doyan Juga. (Kartunis/Poskota.co.id/Nah Ini Dia/Ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KADES Asmawi, 40, dari Bekasi ini kini nasibnya di ujung tanduk. Dia terbongkar punya skandal dengan Bu RW, Ny. Toyibah, 33. Warga yang malu punya pemimpin desanya celamitan, rame-rame demo ke kantor Pemda Bekasi, minta Asmawi dicopot. Sebab dia sudah merusak rumahtangga orang.

Sudah banyak pejabat jatuh karena urusan selangkangan. Bini di rumah sudah kinclong, tapi lihat bini orang masih bengong dan kemudian dicolong. Akibatnya, tahu sendiri. Ketika suami wanita yang diganggunya melapor pada atasannya dan polisi, urusan jadi panjang, lebih panjang dari nafsunya. Mending jika hanya dicopot dari jabatannya, banyak juga yang masuk penjara.

Kades Asmawi dari Cikarang Barat, berada dalam dua pilihan itu. Kalau tidak dipecat ya bisa masuk penjara, atau bahkan dua-duanya. Kesalahannya lebih berat dari korupsi. Sebab orang masih bisa senyum-senyum ketika digelandang ke gedung KPK. Tapi jika kasusnya ndhemeni istri orang dia tak bisa lagi tegak kepalanya. Sesama warga diolok-olok, sama bini diembargo urusan ranjang.

Menjadi Kades memang harus bergaul akrab dengan para RW di bawahnya. Tapi Kades Asmawi melampui batas. Pada suami Toyibah cukup dekat pergaulannya. Tapi pengin pula menggauli bini salah satu RW-nya. Ini kan kurang ajar, Kades yang tidak bisa jadi panutan, karena hobinya gerumutan. Kalau nggerumut teroris atau KKB Papua, banyak yang mendukung, tapi kalau nggerumut bini warga?

Kades sering ke rumah Pak RW, merupakan hal biasa. Tapi kunjungan Kades Asmawi ke rumah RW Salamun ada motif lain lain. Awalnya bicara soal pelayanan masyarakat, tapi ketika Pak RW lengah Asmawi justru bicara pelayan seks untuk dirinya.

Kebetulan Pak RW ini pekerja sibuk, sering pergi ke luar kota berhari-hari. Nah, di situlah Kades Asmawi mulai “blusukan” ke kamar Ny. Toyibah yang wajah dan bodinya memang toyiiiiib (bagus, Bahasa Arab).

Ndilalah kersaning Allah, Ny. Toyibah memberi karpet merah atas kehadiran Pak Kades. Karenanya jika sedang tak “lampu merah”, Bu RW siap memberikan pelayanan purna ranjang sambil mengerang-erang. Aksi mesum itu terkuak ketika jejak chating mesumnya terbaca oleh Pak RW. Ributlah suami istri di rumah. Toyibah mencoba mengelak, tapi bukti-bukti sulit dibantah.

Rupanya  marahnya Pak RW gara-gara skandal Bu RW dengan Kades itu terdengar oleh warga, sehingga kemudian masuk grup WA. Situasi desa itu menjadi panas, mereka tak sudi punya Kades yang celamitan, jadi alap-alap bini orang. Mereka pun demo ke kantor Pemda Bekasi, menuntut Asmawi dicopot, dicarikan pengganti yang amanah, tidak hanya bisa ah ah...... di ranjang.

Tentu saja Pemda Bekasi tak bisa serta merta mencopot Kades Asmawi. Haris diselidiki dulu kebenarannya. Karenanya Pemda harus mempertemukan Pak Kades dan Pak RW, bagaimana duduk dan berdirinya persoalan. Jika semua itu benar adanya, tinggal menghitung hari nasib jabatan Kades Asmawi.

Mengorbankan jabatan demi sebuah kenikmatan. (GTS)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT