Begitu juga dengan kecelakaan tabrakan, dimana angin dan arus laut menyeret kapal saat akan sandar sehingga haluan KMP Marina Nusantara menyenggol buritan KMP Nusa jaya.
"Jadi posisi angker, larat, karena memang mesin mati, diikat sama lego jangkar, dia bisa muter 180 derajat," ujarnya.
Baik kandas maupun tabrakan menurut Leonardo tidak menimbulkan kerusakan serius pada kapal. Kapal masih bisa beroperasi. Namun untuk memenuhi prosedur, kapal sementara diangker terlebih dahulu.
"Cuaca buruk, itu unpredictable, memang sudah ada notice to marine bahwa ada cuaca buruk pady siklon, itu gelombang di Utara Jawa 4 sampai 5 meter. Kita sudah sesuai prosedur, tapi memang alam," ujarnya.
Kendati faktor cuaca, menurut Leonardo pihak perusahaan tetap bertanggung jawab, misalnya pada kapal kandas, perusahaan menyiapkan konsumsi untuk para penumpang selama menunggu lepas kandas.
Begitu juga dengan tabrakan, kerusakan yang dialami KMP Nusa Jaya akan disikapi perusahaan, namun hal itu menunggu hasil investigasi.
Soal cuaca buruk yang terjadi di perairan Merak dibenarkan oleh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Banten Handjar Dwi.
Ia pun membenarkan jika kecelakaan lalu lintas laut seperti kapal kandas terjadi akibat cuaca yang tidak bersahabat. "Cuaca kemarin cukup ekstrim," ujar Handjar singkat. (*)