ADVERTISEMENT

Tuntutan Pembubaran MUI, Wapres : Bukan Rumah yang Dibakar Tapi Tikusnya

Selasa, 23 November 2021 18:10 WIB

Share
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, bukan rumahnya yang dibakar tapi ya tikusnya. (Foto/setwapres)
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, bukan rumahnya yang dibakar tapi ya tikusnya. (Foto/setwapres)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin angkat bicara terkait adanya yang menuntut agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibubarkan.

Wapres menilai yang namanya penyusupan ada dimana-mana.

"Jangan karena satu orang, namanya penyusupan di mana-mana ada penyusupan itu. Jadi, bukan rumahnya yang dibakar tapi ya tikusnya itulah,” tegas Wapres.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Dewan Pertimbangan MUI, KH Ma'ruf Amin menandaskan menyatakan bahwa mereka yang menuntut MUI dibubarkan tidak rasional.

"Akhir-akhir ini ada sekelompok yang menginginkan supaya MUI itu dibubarkan,' kata Wapres dalam keterangannya di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Selasa (23/11/2021).

KH Ma'ruf Amin mengungkapkan seperti banyak jawaban yang diberikan oleh para tokoh masyarakat, pimpinan ormas, pimpinan negara, tuntutan itu memang sangat tidak rasional.

"Saya sependapat itu dengan pendapat para tokoh itu,” ungkap Wapres.

Wapres menilai, apabila ada masalah di dalam sebuah organisasi, maka yang harus segera dibenahi adalah masalahnya, bukan pembubaran organisasi.

Lebih lanjut Wapres pun menguraikan beberapa wujud nyata komitmen MUI dalam pemberantasan terorisme, mulai dari pembuatan fatwa hingga menginisiasi dibentuknya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPT)

"Dalam kaitan dengan soal terorisme, saya kira MUI pagi-pagi sudah membuat fatwa tentang terorisme sebagai tindakan yang haram dan tidak termasuk jihad. Fatwa inilah kemudian yang dijadikan sebagai rujukan, referensi dari berbagai upaya penanggulangan dan pemberantasan terorisme," papar Wapres.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT