"Anaknya memang suka main ke lokasi rumah kosong di sekitar lokasi yang juga sama-sama dikenal angker banyak setannya. Anaknya sempat dikejar sama. Warga sebelum akhirnya hilang begitu saja kehilangan jejak," ujarnya.
Pada saat kejadian korban hilang, Dewi mengatakan cuaca sedang hujan deras. "Setelah anaknya dilaporkan hilang langsung menghubungi pengurus RT dan meminta pertolongan ke TIM SAR UPT Tapos namun tidak juga diketemukan," tuturnya.
Ibu ruang ga dua anak ini sangat bahagia dan sedang anaknya yang memiliki penyakit kelainan HDHD atau anak hiperaktif dan tidak mau diem sehingga fokus tatapan mata kosong semasa kecil dapat pulang dengan selamat.
"Percaya tidak percaya kalau anaknya telah dibawa sama kolong wewe. Hal ini diperkuat pada saat hilang anaknya tidak makan dan lagi mau mandi sehingga hanya mengenakan celana dalam saja namun diketemukan kondisi baik segar bugar tidak kotor dan hanya ada luka-luka lecet-lecer saja," tambahnya.
Setelah anaknya diketemukan warga, lanjut Dewi langsung membawa ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan anaknya tersebut.
"Alhamdulillah anaknya sekarang baik -baik saja. Namun jika dirumah biasa tidur di kasur hanya mau tidur di kuda-kudaannya. Namun saat ini kondisi nya sudah lebih baik dan mau tidur di kasur," tutupnya.
Berdasarkan pantauan Poskota ketika bersama Ketua RT 02 bersama warga menuju lokasi memang akses menuju ditemukan korban begitu sulit banyak ilalang -ilalang tinggi dan bambu sehingga dapat menuju lokasi diharuskan membawa sebilah golok untuk dapat membuka akses jalan.
Selain ilalang tinggi juga ada aliran kali tersembunyi jika hati-hati akan terjeblos masuk ke dalam air. (*)