JAKARTA.POSKOTA.CO.ID - Para pengguna media sosial Instagram ramai soal tren yang menggunakan fitur 'Add Yours'.
Fitur ini adalah stiker interaktif di Instagram Stories yang bisa membuat pengguna IG mengikuti tren pada topik konten tertentu.
Instagram diketahui baru saja meluncurkan stiker Add Yours atau Balasan Anda secara bertahap ke pengguna di Indonesia. Kehadiran stiker baru ini dengan cepat menjadi tren di kalangan pengguna Instagram.
Di media sosial saat ini lagi ramai dengan bahasan soal tren 'Add Yours' di Instagram yang akhirnya dipakai untuk penipuan.
Tidak sedikit pengguna yang terjebak memberikan data pribadinya di IG Story.
Belakangan ini, warganet sedang ramai menggunakan fitur Instagram Stories yaitu stiker Add Yours.
Salah satu yang sedang populer saat ini adalah fitur add yours “Variasi Panggilan Nama Kamu”. Tentunya, banyak warganet yang mencoba challenge menggunakan stiker ini.
Challenge Add Yours meminta penggunanya untuk menjadikan foto wallpaper, foto hewan peliharaan, hingga nama lengkap dan berbagai nama panggilan lain si pengguna, termasuk panggilan yang jarang diketahui orang lain.
Berdasarkan pantauan Poskota.co.id, challenge Add Yours kerap seliweran di postingan Instastory pengguna, di antaranya postingan itu meminta untuk menyebut berapa umur pengguna dan pasangan, siapa nama panggilan, tak jarang ada challange untuk meminta tanggal lahir.
Meski terbilang bisa dijadikan untuk ajang 'seru-seruan' di jagat maya, salah satu pengguna mengungkap bahwa lewat challenge 'variasi nama panggilan kamu', menjadi celah penipuan.
Terdapat pengguna Instagram yang dirugikan. Seperti yang diunggah oleh @ditamoechtar_ di akun Twitternya.
“Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini,” tulis akun @ditamoechtar_ ,Selasa (23/11/2021).
Dia menyampaikan jika ada temannya yang menjadi korban penipuan karena diminta transfer ke rekening tertentu.
Parahnya Temannya percaya karena sang penipu menyebut nama panggilan kecilnya. Sehingga teman ia meyakini jika orang tersebut adalah orang terdekatnya.
Konteks penipuan lewat fitur Add Yours pun diungkapkan salah satu kreator konten Eza Hazami. Ia menyebut bahwa fitur Add Yours dengan mudah membuat pengguna latah memberikan data pribadi.
Bermodalkan apa yang di share melalui pertanyaan di stiker Instagram tersebut, dapat membahayakan diri sendiri karena menganggap hal itu sedang trend dikalangan banyak, menganggap aman dilakukan. Hal ini disebut dengan social engineering atau rekayasa sosial, teknik manipulasi psikologi agar individu atau group menyerahkan informasi tertentu.
Informasi yang telah didapatkan dari rekayasa sosial akan dijadikan profiling, untuk menyusun informasi atas individu atau grup berdasarkan karakteristik. Dengan memanfaatkan data pribadi lewat profiling, pelaku kejahatan dapat bereaksi seolah-olah mengenal dengan dekat.
Belajar dari kejadian ini, Dita berpesan kepada pengguna media sosial untuk selalu waspada. Ia juga mengingatkan warganet agar lebih bijak dalam mengikuti challenge Add Yours.
“Challenge kayak gini gak perlu selalu diikutin gaes. Challenge one day one juz aja diabaikan ya? Istighfar," lanjut Dita.
Kasus penipuan dengan memanfaatkan fitur Add Your sendiri telah mendapatkan atensi publik. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan itu sedikitnya telah di-retweet 28,8 ribu kali dan mendapatkan 67,7 ribu tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar kasus ini dengan beragam pendapat.
“kayak ginian tuh ga usah diikutin, temen2mu ga ada yg peduli,” tulis akun twitter @unmagneti***
“Out of topic. Untuk sista-sista, jangan gampang sebar data pribadi seperti tanggal lahir, nama lengkap, nama ortu dll. Bahaya pelet/guna-guna. Memang sepertinya gak masuk akal, tapi ini benar-benar ada. Percaya, deh!,” tulis akun twitter @MojackThePoet
“tau ya.. menurut gue sebenernya ga salah sih trend itu, orang just for fun kok, hidup serius mulu gt? kecuali sampe ada yg ikutan challenge selfie with ktp, nama ortu, tanda tangan, itu baru keblinger,” tulis akun twitter @kyuiep**
Setelah kejadian yang di alami oleh Dita, Di Twitter, kemudian banyak screenshoot foto Add Yours yang menanyakan data-data pribadi terkait perbankan. Hal inilah yang kemudian berbahaya karena sikap netizen yang FOMO alias latah tidak mau ketinggalan tren.
Untuk selanjutnya, Sebaiknya, para warganet lebih cerdas dan sehat menggunakan media sosial. Bukan soal tren tapi kejahatan dunia siber bisa sewaktu-waktu menimpa seseorang. (Christin Yuliana)