Antisipasi Varian Baru, Rekan Indonesia Minta Pemerintah Tunda Rencana Buka Pintu Karantina Bagi WNA

Senin 22 Nov 2021, 15:35 WIB
Agung Nugroho, antisipasi varian baru, Rekan Indonesia Minta pemerintah tunda rencana buka pintu karantina untuk WNA. (Foto/dokpribadi)

Agung Nugroho, antisipasi varian baru, Rekan Indonesia Minta pemerintah tunda rencana buka pintu karantina untuk WNA. (Foto/dokpribadi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rencana pemerintah untuk membuka pintu karantina bagi warga negara asing lewat program vaccinated travel lane (VTL), mendapat protes sejumlah kalangan.   

Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, meminta  untuk dipertimbangkan kembali, ditengah situasi pandemi yang belum usai dan masih harus menghadapi sub varian baru dari virus corona. 

Melalui siaran persnya, Agung Nugroho, Ketua Nasional Rekan Indonesia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana membebaskan warga negara asing (WNA) masuk Indonesia tanpa karantina tersebut. 

Agung mengatakan, meski ada syaratnya seperti menunjukkan hasil negatif melalui tes RT-PCR di negara asal yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum jam keberangkatan. 

Selain itu saat kedatangan, juga dilakukan tes ulang RT-PCR bagi pelaku perjalanan internasional dan diwajibkan menjalani karantina terpusat selama 5 x 24 jam.

"Namun tetap beresiko untuk kita akan terjadi penularan Covid-19, apalagi kita berhadapan dengan sub varian baru," ujar Agung. 

Apalagi kata Agung, capaian Indonesia terhadap warga yang sudah tervaksinasi masih kurang dari 50%, sehingga akan berisiko besar jika rencana WNA masuk ke Indonesia tanpa karantina ini dijalankan. 

"Nantilah kalau capaian vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 90% baru bisa bebas, itu pun dengan syarat yang ketat mengingat virus corona belum punah" kata Agung, Senin (22/11/2021).

Belum lagi menurut Agung, penegakan syarat dan aturan di Indonesia masih rawan karena adanya oknum petugas yang masih bisa berlaku abai dengan diberi sedikit uang.

Tonton juga video "Supir VAnesa JAdi Sorotan Publik, Ayah Bibi Angkat Bicara". (youtube/poskota tv)

"Jadi meski dibuat aturan seketat apapun dengan perilaku oknum petugas mudah disogok akan menambah besar resiko kita menghadapi rantai penularan," ungkap Agung

Agung berharap pemerintah bisa mewujudkan tidak terjadinya ledakan gelombang ketiga penularan Covid 19 dengan bersabar dan berhati-hati dalam menerapkan kebijakan. 

Berita Terkait

News Update