Dari sudut pandang ekonomi, pengamat ekonomi UI Toto Pranoto mengatakan masyarakat global sudah mulai beralih ke EV.
Dia mencatat secara global data penjualan EV naik 43 % di tahun 2020 dengan penjualan hingga 3,2 juta unit.
Banyak pabrikan dunia sudah menargetkan akan segera masuk ke pasar EV. Norwegia bahkan sudah menargetkan tahun 2025 negaranya sudah 100 persen menggunakan EV.
Agar menghasilkan produk yang atraktif bagi konsumen dan harga yang kompetitif dengan produk asing, dukungan insentif dari pemerintah juga penting.
“Dengan harga yang kompetitif dan dukungan kemudahan lainnya, menjadikan minat masyarakat untuk membelinya akan lebih baik,” kata Pranoto.
Sementara itu Direktur Hyundai Tri Wahono menyambung, masyarakat butuh diedukasi lebih dalam soal EV agar tidak ada resistensi.
Bagaimana dampak penggunaan EV terhadap lingkungan dan ekonomi nasional. Hal ini mengingat negara-negara di Asia Tenggara belum ada yang bergerak.
“Kita jadi punya kesempatan untuk menjadi pionir, menjadi pemain utama yang memiliki supply chain yang kuat dari hulu ke hilir,” tegas Tri.
Penggunaan EV tentunya banyak manfaatnya bagi lingkungan hidup dan juga ekonomi, misalnya hanya dengan konversi 30 persen saja dari BBM ke EV kita bisa mengurangi impor BBM secara signifikan hampir Rp2 miliar-3 miliar setahun.
“Kita harus segera beralih ke EV danmenggunakan baterai EV yang kita produksi sendiri. Baterai produksi nasional dapat bertahan 8 tahun bisa didaur ulang 80 persen,” jelas Toto.
Menurut pembalap Fitra Eri, value yang ada saat ini belum bisa menggoda orang Indonesia untuk membeli. Pasalnya, konsumen umumnya tidak terlalu pusing soal isu lingkungan, bagi mereka nilai ekonomisnya juga menjadi yang utama.
“Mobil listrik harganya masih diatas Rp1 miliar. Mahal. Konsumen beli mobil listrik bukan karena sadar lingkungan, tapi penasaran, layak enggak sih pindah ke mobil listrik. Ujung-ujungnya perhitungan ekonomi,” ungkap Fitra.
Lihat juga video Ducati Marah Besar, Kotak Berisi Motor Superbike Dibuka Secara Ilegal oleh Oknum Panitia Mandalika”. (youtube/poskota tv)