ADVERTISEMENT

Ditemukan 24 Positip Covid-19, Wali Kota Bima Arya Setop PTM Terbatas di SDN Sukadamai 2 Kota Bogor

Sabtu, 20 November 2021 20:15 WIB

Share
Wali Kota Bogor Bima Arya menghentikan PTM di SDN Sukadamai 2 Kota Bogor. (foto: Wali Kota Bima Aruya)Kotak Masuk
Wali Kota Bogor Bima Arya menghentikan PTM di SDN Sukadamai 2 Kota Bogor. (foto: Wali Kota Bima Aruya)Kotak Masuk

24 Positip Covid-19, Bima Arya Setop PTM Terbatas di SDN Sukadamai 2 Kota Bogor

Ditemukan 24 Positip Covid-19, Wali Kota Bima Arya Setop PTM Terbatas di SDN Sukadamai 2 Kota Bogor

Walikota Bogor Bima Arya terpaksa menghentikan sementara PTM Terbatas di SDN Sukadamai 2 di Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, setelah ditemukan 24 kasus positif Covid-19 pada siswa  dan guru di sekolah tersebut. 

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Walikota Bogor Bima Arya terpaksa menghentikan sementara proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SDN Sukadamai 2 yang berlokasi di Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, setelah ditemukan 24 kasus positif Covid-19 pada pelajar dan guru di sekolah tersebut. 

“Sesuai dengan aturan, kami meminta agar PTM dihentikan selama 10 hari dan sudah dilakukan tracing kontak erat semua, saat ini berproses untuk kemudian dilakukan swab PCR,” kata Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya di GOR Pajajaran, Sabtu (20/11/2021). 

Bima Arya mengatakan, sejak awal PTM Terbatas melakukan screening secara rutin sebulan sekali. 

Di bulan pertama ditemukan 5 kasus positif Covid-19, kemudian pada Rabu (17/11/2021) lalu dilakukan screening 50 sampel swab PCR (29 siswa dan 21 pendidik) di SDN Sukadamai 2 oleh Puskesmas Mekarwangi dan diperiksa PCR di Labkesda. 

Hasilnya, ditemukan ada 24 orang terkonfirmasi positif Covid-19, rinciannya 10 siswa dan 10 guru terdeteksi tanpa gejala.

“14 siswa dan 10 guru, semuanya tanpa gejala dan diisolasi mandiri. Saya kira ini indikasi herd immunity sudah terbentuk, karena ini berbeda, mudah-mudahan bukan indikasi gelombang ketiga, mudah-mudahan ini indikasi herd immunity, jadi virusnya semakin melemah tapi tidak ada gejala,” jelasnya.

Namun ia tetap meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan observasi selama 10 hari ke depan, termasuk tracing kontak erat. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT