ADVERTISEMENT

Merasa Dijebak saat Wawancara, Nirina Zubir Walk Out dan Tuntut Permintaan Maaf Stasiun TV Ini 

Jumat, 19 November 2021 10:37 WIB

Share
Nirina Zubir menggugat permintaan maaf TV One. (foto: poskota/ cr07)
Nirina Zubir menggugat permintaan maaf TV One. (foto: poskota/ cr07)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aktris Nirina Zubir menuntut permintaan maaf dari salah satu stasiun TV, yakni TV One setelah diduga menjebatnya dalam sebuah wawancara live.

Nirina sempai ngamuk hingga Walk Out saat menjalani sesi wawancara live di TV One. Pasalnya bintang film My Heart itu mengaku TV One menjanjikan wawancara hanya bersama pihak BPN terkait statusnya sebagai korban mafia tanah.

Namun yang terjadi, TV One justru mengundang pihak pengacara tersangka. Sementara Nirina mengklaim bahwa pihak stasiun televisi tak melakukan pemberitahuan atau briefing terlebih dahulu.

"Saya mau waktu sekarang. Jadi gini ya mbak, maaf ya mbak yaa. Tapi saya kecewa sekali sama TVOne karena saya sudah memberikan waktu saya untuk melakukan klarifikasi," ujar Nirina Zubir dalam sesi live, dikutip Jumat (19/11/2021).

"Tapi untuk bicara TVOne, saya tidak diberitahu bahwa ada lawyer yang baru dateng dan mengambil waktu saya dan menjelaskan asal asalan. Jadi terima kasih kepada TVOne untuk memberikan panggung kepada orang yang tidak layak ini," katanya menggebu seraya mencopot mic dan keluar dari frame kamera.

Kekesalannya ini kemudian kembali dia lontarkan melalui unggahan di Insta Story. Nirina Zubir mengaku kecewa dengan perlakuan stasiun televisi tersebut.

Pasalnya dia merasa telah meluangkan waktu sejak pagi untuk melakukan wawancara klarifikasi.

"Sumpah kecewa banget sama TV One ya. Na enggak ngerti. Maksudnya kan na udah memberikan waktu banyak untuk TV One. Dari jam 5:30 pagi," jelas Nirina di Insta Story. 

"Tapi tvone menjebak Nirina live bersama seseorang yang adalah mengaku kuasa hukum dari tersangka, Riri khasmita. Yang kita ketahui itu bukan dia," bebernya. 

Menurutnya tak sepatutnya stasiun televisi memberikan panggung untuk pengacara yang memanfaatkan kesempatan dalam kasusnya. Dia pun menuntut permohonan maaf dari pihak stasiun televisi atas perlakuan yang kurang menyenangkan tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT