BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Ribuan karyawan pabrik PT. Sri Tita Medika sebagai produsen alat kesehatan lokal seperti alat swab antigen, melakukan aksi demo pada di depan halaman pabrik Cikarang, Bekasi, Rabu (17/11/2021).
Para karyawan menyuarakan aspirasi terkait kesejahteraan mereka dalam bekerja yang semakin menurun atau bahkan banyak dari mereka terpaksa dirumahkan menyusul kondisi perusahaan yang terus merugi akibat kurangnya pendistribusian alat kesehatan yang sudah diproduksi.
Hal itu terjadi karena masih maraknya alat swab antigen import di pasaran.
"Kami mohon kepada pihak manajemen perusahaan untuk memperhatikan nasib kami kedepannya dan juga teman-teman kami yang sudah dirumahkan. Selain itu, Kami juga menghimbau pihak-pihak terkait, terutama kepada bapak presiden Joko Widodo untuk membantu dan memperhatikan nasib kami sekarang ini agar menjadi lebih baik dengan lebih mengutamakan produksi alat kesehatan dalam negeri ketimbang alat kesehatan impor," kata Owi Indra, Perwakilan dari karyawan PT. Sri Tita Medika.
Di lain sisi, pihak manajemen PT. Sri Tita Medika tidak memungkiri kalau kondisi perusahaan memang sedang terpuruk menyusul susahnya pendistribusian alat kesehatan berupa alat swab antigen karena masih banyaknya barang impor yang tersebar di pasaran.
Oleh karenanya, Pihak PT. Sri Tita Medika juga menyampaikan dan menghimbau pemerintah khususnya presiden Jokowi untuk menghentikan masuknya produk impor dan lebih mengutamakan alat kesehatan dalam negeri.
Hal ini perlu disampaikan oleh Heru karena dirinya menemukan di beberapa perusahaan di bawah BUMN seperti KAI, masih menggunakan alat swab antigen impor.
"Saya memohon kepada bapak Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan dan memberikan instruksi kepada yang di bawah untuk mengetahui peraturan terkait penggunaan produk dalam negeri yang tertuang dalam Kepres Nomor 12/2021 dan nomor 15/2021. Hal ini perlu dilakulan agar penggunaan produk-produk lokal bisa lebih diperhatikan lagi dan dijalani di lapangan," ujar Heru Purnomo, General Manager PT. Sri Tita Medika.
Pak Heru menambahkan, untuk produk lokal sendiri sekarang ini sebetulnya sudah sanggup memenuhi kebutuhan alat swab antigen dalam negeri.
Menurut Heru, PT. Sri Tita Medika sendiri bahkan bisa memenuhi kebutuhan alat swab antigen nasional sebanyak 25 juta per bulan.
Namun karena kurangnya penggunaan alat swab dalam negeri, bahkan lebih mengutamakan produk impor, maka dalam beberapa bulan terakhir pihak perusahaan PT. Sri Tita Medika harus memangkas gaji dan juga jumlah karyawan.