ADVERTISEMENT

Heboh 3 Ustaz Diduga Teroris Ditangkap, Kuasa Hukum Ismar Syarifuddin: Sangat Menyakiti Hati! Mereka Guru Kami

Rabu, 17 November 2021 12:58 WIB

Share
Ismar Syafruddin (Baju Batik) kuasa hukum ketiga tersangka kasus terduga Teroris saat ditemui wartawan di Yayasan Al Islam, Jalan Kampung Sawah, Jatimelati, Pondok Melati, Bekasi, Selasa (16/11/2021) malam. (foto: poskota/ ihsan Fahmi)
Ismar Syafruddin (Baju Batik) kuasa hukum ketiga tersangka kasus terduga Teroris saat ditemui wartawan di Yayasan Al Islam, Jalan Kampung Sawah, Jatimelati, Pondok Melati, Bekasi, Selasa (16/11/2021) malam. (foto: poskota/ ihsan Fahmi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 anti teror Polri melakukukan penangkapan kepada ketiga orang, Yaitu Ustaz Farid Okbah ketua umum partai dakwah rakyat Indonesia (PDRI), Anggota Komisi Fatwa (MUI) Ahmad Zain An Najah dan Anung Al Hamat, pada Selasa (16/11/2021) pagi lalu.

Kuasa hukum (Yayasan Al Islam) Ismar Syafruddin menyebut penangkapan terhadap ketiga kliennya itu sangat menyakiti hatinya dan para kerabat.

Ismar mengungkap, terkait penetapan tersangka terhadap kliennya atas dugaan terorisme merupakan sebuah kekeliruan.

Karena menurutnya, ketiga orang yang telah diamankan ialah para guru (Yayasan Al Islam) dan ulama sebagai pemersatu umat.

"Jadi pada dasarnya apalagi yang tadi disampaikan oleh pihak kepolisian, salah satu nya ada pernyataan yang sangat menyakitkan buat kami, apalagi saya juga salah satu pengurus di partai PDRI," ucap Ismar Syafruddin, Rabu (17/11/2021) 

Diungkapkan kembali jika para klien nya tersebut merupakan para pendiri yayasan Al Islam.

"Dapat saya jelaskan bahwa beliau-beliau ini adalah guru-guru kita di (yayasan) Al Islam ini, Terutama ustad Farid Okbah sebagai pendiri, 
Saat ini doktor Ahmad  Zein an Najah adalah sebagai direktur, beliau adalah guru-guru kami," sambungnya.

Ismar menambahkan, pernyataan dari pihak kepolisian yang menyebut para tersangka terduga pelaku teroris, mendirikan Parta Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) untuk menampung Jamaah Islamiyah (JI) tidak benar.

"Dan kami tau persis keseharian beliau, kalau ada teroris dianggap yang seperti beliau, saya juga bingung, ada apa. Ada pernyataan bahwa beliau mendirikan partai untuk menampung JI, nauzubillahimindzalik," pungkasnya (Kontributor/ Ihsan Fahmi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT