ADVERTISEMENT

Pemilik Warteg Menjerit Lantaran Harga Minyak Goreng dan Telur Meroket, Minta Pemerintah Sesuaikan Harga

Selasa, 16 November 2021 23:52 WIB

Share
Warteg Rizna Jaya yang berlokasi di Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur (ist)
Warteg Rizna Jaya yang berlokasi di Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Kenaikan harga minyak goreng dan telur dirasa berat oleh Sulastri. "Ya berat, keuntungannya tipis, zaman sekarang juga banyak penjual ya. Banyak yang jualan tapi pembelinya gak ada," keluh Sulastri. 

Walau harga sejumlah komoditas pangan meningkat, Sulastri tetap tak meningkatkan harga makanan yang dijual. Alasannya karena Sulastri takut terjadi persaingan harga dari warung nasi padang yang menyediakan paket serba Rp10 ribu.  

"Walaupun ada kenaikan, tapi harga makanan yang saya jual gak tak naikin, tetap harga biasa. Soalnya sekarang persaingan dagang kan repot. Kadang ada padang yang Rp 10.000. Yang ada warteg bisa jontos (kalah)," tuturnya. 

Untuk saat ini, lanjut Sulastri, laba yang ia peroleh dari usaha warteg tak dapat diprediksi. Hal ini dia rasakan semenjak pandemi menerpa Indonesia pada Maret 2020 hingga sekarang. 

"Keuntungan gak tentu sih, jaman sekarang gak bisa diprediksi. Semenjak ada Pandemi Covid-19, paling hasil jualan cuma bisa muter belanja. Bisa buat makan sehari-hari sddah bagus. Lain sama yang dulu-dulu," paparnya. 

Sebagai pedagang, ia berharap agar pemerintah bisa menyesuaikan harga komoditas pangan dengan pendapatan masyarakat. 

 

 "Pinginnya ya diturunin lagi, lebih stabil harganya," pungkasnya. (Cr02) 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT