SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto mengapresiasi operasi tangkap tangan yang telah dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus di Kantor BPN Kabupaten Lebak pada Jumat (12/11) kemarin.
Selain itu, Kapolda Banten juga memotivasi penyidik untuk jangan pernah ragu melakukan penindakan terhadap temuan informasi tentang pungutan liar dan tindak pidana korupsi lainnya, karena tentu saja hal tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat.
“Saya sudah perintahkan jajaran Reserse untuk tidak ragu melakukan penindakan tegas terhadap pungutan liar dan korupsi lainnya, karena sudah sangat meresahkan masyarakat. Operasi tangkap tangan untuk beri efek cegah dan warning keras kepada pelayan publik,” kata Rudy Heriyanto.
Jenderal bintang dua mantan Kadiv Hukum Polri ini menegaskan, ke depan Polda Banten akan mengevaluasi hasil OTT ini.
Apabila memang dibutuhkan maka ia tidak segan memerintahkan jajarannya untuk melakukan OTT terhadap kasus korupsi yang lainnya.
"Kami sangat serius dalam menangani tindak pidana korupsi di wilayah Banten,” kata Rudy dalam keterangan tertulis yang diterima poskota.co.id, Minggu (14/11/2021).
Sebagaimana diketahui, Polda Banten melakukan OTT terhadap 4 oknum BPN Lebak dan 1 oknum Lurah di Kabupaten Lebak pada Jumat (12/11) lalu.
Penyidik menyita 3 amplop berisi uang tunai Rp36 juta, yang diketahui merupakan bagian dari sejumlah uang yang diminta oknum BPN untuk pengurusan sertifikat.
Berdasarkan fakta-fakta hukum yang ditemukan serta hasil dari gelar perkara, penyidik menetapkan RY (50) dan PR (41) yang merupakan staf di Kantor BPN Kabupaten Lebak telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan sejak Sabtu (13/12) kemarin. (kontributor banten/rahmat haryono)