JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui varian baru virus Corona (Covid-19) AY 2.4 dan AY 2.3 sudah ada di Indonesia.
"Sedangkan untuk Varian 4.2 yang belum ada di Indonesia," terang Budi dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin sore (15/11/2021) yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Budi mengungkapkan untuk varian baru memang merupakan varian delta dengan kode B.1.167.2 dan itu sudah mempunyai anak AY.
"Ada AY 4.2 , ada AY 2.3, dan AY 2.4 dan yang terbanyak adalah di Indonesia adalah anaknya, varian AY 2.4 dan AY 2.3 adalah anaknya, dan cucunya AY 4.2 belum ada di Indonesia, tapi sekarang ini banyak di Inggris disebut delta 4.
Ia menjelaskan subvarian, cucunya itu memiliki mutasi genetik yang mirip. Menkes menyatakan, Insyaallah kekebalan sudah terbentuk di masyarakat.
"Jadi kesimpulannya kalau masuk anaknya, cucunya di Indonesia, Insyaallah kekebalan yang sudah terbentuk di masyarakat kita masih cukup untuk menanggulangi penyebaran varian ini," tegas Menkes.
Terkait imunisasi anak, Menkes menyampaikan imunisasi anak diberikan berbasis resiko. Itu kenapa tenaga kesehatan (Nakes) diberikan duluan, karena sering ketemu dengan pasien.
"Kemudian kenapa orangtua duluan divaksin karena secara global itu fatalik rate (tingkat fatalitas) paling tinggi 12 persen, kemudian setelah itu vaksinasi diberikan untuk mereka usia 40-50 tahun," papar Budi.
"Setelah itu turun kepada mereka yang dewasa dan remaja, baru turun kepada anak-anak yang yang resiko fatal tertular Covid-19 di bawah satu persen
"Sekarang ini kita memprioritaskan vaksin lanjut usia dulu yang sekarang baru mencapai sekitar 40 persen. Begitu sudah selesai, turun ke kelompok lain yang resikonya fatalitas rendah," Menkes menjelaskan. (*)